Tingkatkan Pelayanan Publik, Polbangtan Malang gelar Workshop dan Public Hearing
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Surabaya, Jatim (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang menyelenggarakan Workshop Tracer Study dan Public Hearing Rintisan PMB Jalur Pola Pembibitan pada Sabtu (27/7) di Hotel Grand Swiss Belhotel, Surabaya.
Kegiatan tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik oleh Polbangtan Malang selaku unit pelaksana teknis (UPT) pendidikan tinggi vokasi pertanian dari Kementerian Pertanian RI di Provinsi Jawa Timur.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa kunci keberhasilan pertanian adalah dengan peningkatan pelayanan publik.
"Saya telah menginstruksikan seluruh pegawai Kementan, termasuk saya untuk berperan sebagai pelayan rakyat. Sebab, pelayanan publik adalah kunci keberhasilan sektor pertanian," katanya.
Senada hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, memaparkan tentang pentingnya inovasi dalam menentukan kualitas pelayanan publik.
"Inovasi menentukan kualitas pelayanan publik. Semakin baik inovasi yang kita lakukan, pelayanan yang diberikan akan lebih maksimal lagi, terutama pada UPT di bawah BPPSDMP yang tugasnya mengutamakan pelayanan," katanya.
Sebagai lembaga pendidikan vokasi di bawah naungan BPPSDMP Kementan, Polbangtan Malang menyelenggarakan 5 layanan publik yakni Penerimaan Mahasiswa Baru, Legalisir Ijazah, Pembelajaran, Penyewaan Sarana Prasarana dan Kerjasama Penyelenggaraan Pendidikan.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan public hearing, untuk mengumpulkan aspirasi dari berbagai pihak terkait penerapan standar pelayanan publik.
“Kegiatan public hearing ini menjadi wadah bagi kami untuk menggali masukan dari berbagai pihak terkait standar Pelayanan Publik Polbangtan Malang dan berdiskusi terkait potensi rintisan pola pembibitan dalam Penerimaan Mahasiswa Baru,” katanya.
Pada kegiatan Public Hearing tersebut, Polbangtan Malang menghadirkan Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jawa Timur, Agus Muttaqin, yang memberikan penjelasan tentang pencegahan maladministrasi dengan memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan, komitmen pimpinan unit kerja serta mengelola pengaduan internal secara profesional.
“Peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan dengan pembiasaan budaya pelayanan prima, pemenuhan standar pelayanan, penilaian kepuasan pelayanan atau SKM, FKP dan pengembangan inovasi pelayanan,” katanya.
Dalam kegiatan Public Hearing di Surabaya tersebut, Polbangtan Malang mengeluarkan Standar Pelayanan Publik tahun 2024 sesuai dengan peraturan pemerintah dengan penyesuaian tarif pelayanan yang terbaru.
Tampak hadir perwakilan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional II Surabaya, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dan media partner Times Indonesia (NR).
Surabaya of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.