Kementan Konsolidasi IMMACo Dukung Pertanian Modern bagi Petani Muda Ngawi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Konsolidasi IMMACo Dukung Pertanian Modern bagi Petani Muda Ngawi
POLBANGTAN MALANG: Pasiter Kodim 0805 Ngawi [kanan] menyatakan dukungannya bagi Program IMMACo yang bertujuan memberdayakan generasi muda Indonesia, terutama petani muda pada sektor pertanian.

Ngawi, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Indonesian Millenial for Modern Agriculture Corporation [IMMACo] merupakan program inisiatif Kementerian Pertanian RI untuk memperluas lahan produktif padi, dengan mengintegrasikan subsektor terkait bagi tercapainya Swasembada dan Lumbung Pangan Dunia pada 2029.

“Mari kita jadikan Hari Kemerdekaan RI ke-79 sebagai momentum bagi sektor pertanian Indonesia untuk bangkit menjadi lumbung pangan dunia,” katanya.

Upaya Mentan Amran didukung Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti bahwa petani dan penyuluh adalah aktor utama bagi peningkatan produksi padi nasional.

"Targetnya, penambahan luas panen padi di wilayah sasaran, sehingga luas panen bertambah serta meningkatkan produksi padi," katanya.

Dalam upaya mendukung pengembangan pertanian modern di Provinsi Jawa Timur, khususnya Kabupaten Ngawi, Tim Pendamping Program IMMACo wilayah Kabupaten Ngawi bersama Alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yakni Polbangtan Malang menggelar konsolidasi dengan Perwira Seksi Intel pada Komando Distrik Militer [Pasiter Kodim] dari Kodim 0805/Ngawi, Selasa [3/9].

Pertemuan Kementan dengan Pasiter Kodim 0805/Ngawi menjadi langkah awal dalam pengenalan dan persiapan implementasi Program IMMACo di daerah tersebut.

Pasiter Kodim 0805 Ngawi menyatakan dukungannya bagi Program IMMACo. "Kami siap mendukung dan bekerjasama untuk menyukseskan Program IMMACo di Kabupaten Ngawi," katanya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan Program IMMACo adalah inisiatif yang bertujuan memberdayakan generasi muda Indonesia, terutama petani muda pada sektor pertanian melalui pendekatan modern dan inovatif.

"Program IMMACo menekankan pentingnya penggunaan teknologi canggih, mekanisasi pertanian dan praktik pertanian berbasis data untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas produk pertanian," katanya.

Selain peningkatan teknologi, kata Udrayana, Program IMMACo juga fokus pada pengembangan wirausahawan muda pertanian, dengan memberikan pelatihan, pendampingan dan akses terhadap teknologi serta pasar.

"Dengan tujuan akhir menciptakan generasi petani milenial yang mampu bersaing di tingkat global, IMMACo berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian," ungkapnya lagi.

Udrayana menambahkan, lonsolidasi yang dilakukan Kementan khususnya Polbangtan Malang bersama Kodim 0805/Ngawi merupakan bagian dari upaya Program IMMACo untuk memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk militer, pemerintah dan lembaga pendidikan, guna memastikan implementasi program yang berkelanjutan.

"Kerjasama tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pertanian di Kabupaten Ngawi, terutama dalam mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan pertanian modern," katanya.

Udrayana menambahkan, kegiatan tersebut merupakan langkah awal yang penting dalam rangkaian kegiatan untuk mendukung sukses Program IMMACo di Kabupaten Ngawi dan wilayah lainnya di Indonesia. [didit/timhumas polbangtanmalang]

Ngawi of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.