Asuransi Ternak Sapi, Kementan Gandeng BI untuk Proteksi Peternak

Ministry of Agriculture and BI Launch Cattle Insurance, to Protect the Breeders

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Asuransi Ternak Sapi, Kementan Gandeng BI untuk Proteksi Peternak
Wakil Mentan Rusman Heriawan (Foto: istimewa)

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian dan Bank Indonesia (BI) meluncurkan skema asuransi ternak sapi, yang ditandai penyerahan polis asuransi kepada 10 peternak sapi oleh Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan dan Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah di Jakarta, Rabu (23/10).

"Program asuransi ternak sapi ini merupakan implementasi dari nota kesepahaman antara kedua lembaga sejak 2011, untuk mendorong peningkatan akses kepada sumber-sumber pembiayaan untuk usaha di sektor pertanian," kata Rusman Heriawan.

Asuransi pertanian tersebut, katanya lagi, memberikan jaminan penggantian kepada pemilik sapi ternak yang mengalami risiko kematian akibat penyakit, kecelakaan, dan melahirkan maupun risiko kehilangan atau lainnya sebagaimana diatur dalam polis asuransi.

Rusman menambahkan, asuransi ini memberikan perlindungan terhadap risiko kerugian bagi peternak maupun perbankan. Asuransi ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis asuransi dan perbankan secara umum sekaligus menjadi momentum pengembangan asuransi sektor pertanian di Indonesia.

"Asuransi ternak sapi ini diharapkan dapat meningkatkan posisi tawar peternak untuk mengakses sumber kredit dan pembiayaan. Sementara dari sisi perbankan akan meningkatkan penyaluran kredit ke sektor pertanian, karena risiko kegagalan telah diproteksi oleh perusahaan asuransi," ungkap Rusman Heriawan.

Jakarta (B2B) - The Ministry of Agriculture and Bank Indonesia (BI) launched a cattle insurance scheme, the insurance policies was symbolically handed over to the 10 cattle breeders by Deputy Minister of Agriculture (MoA) Rusman Heriawan and BI Deputy Governor, Halim Alamsyah in Jakarta, Wednesday (23/10).

"Cattle insurance program is an implementation of the memorandum of understanding between the two government agencies since 2011, to encourage breeders ease of access to sources of financing," Rusman Heriawan said.

The cattle insurance, he said, guarantees reimbursement to the breeder if the cow die due to illness, traffic accidents, lambing and risk of loss, or other such regulated insurance policies.

Heriawan added, this insurance provides protection against losses for breeders and banking. Insurance is also expected to drive the growth of the insurance business and banking in general, as well as the momentum of agricultural insurance development in Indonesia.

"Cattle insurance cattle is expecting to increase the bargaining position of breeders to access credit and financing sources. Meanwhile, from the banks will increase lending to the agricultural sector, because of risk of default has been protected by the insurance companies," Rusman Heriawan said.