Kementan Pacu Kapasitas Petani Barito Kuala Tingkatkan Produktivitas

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Pacu Kapasitas Petani Barito Kuala Tingkatkan Produktivitas
SMKPPN BANJARBARU: Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti [ke-2 kanan] menerima tanda mata khas Barito Kuala dari Saiman, Manajer UPJA Karya Bersama didampingi Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso [kiri].

Barito Kuala, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya meningkatkan produktivitas padi nasional melalui program Indonesian Millenial for Modern Agriculture Corporation (IMMACo). Program tersebut merupakan inisiatif strategis untuk memperluas lahan produktif dan mengintegrasikan sub sektor terkait, guna memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengingatkan, situasi dunia dalam kondisi tidak menentu dengan sekitar 60 negara mengalami krisis pangan, sehingga 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan tersebut. 

"Jangan sampai krisis pangan ini singgah di republik yang kita cintai ini," ujar Mentan.

Guna mendukung upaya Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti pada Minggu [1/9] melakukan kunjungan kerja ke Desa Danau Karya di Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala di Provinsi Kalimantan Selatan.

Tujuan kunjungan, meninjau Program IMMACo di Barito Kuala, untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing petani melalui pembentukan korporasi yang mengelola kegiatan pertanian berbasis bisnis.

Kunjungan Kabadan SDM didampingi Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso; Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Wahida Annisa Yusuf serta manajer dan anggota Usaha Penyedia Jasa Alsintan (UPJA) Karya Bersama, salah satu penerima manfaat Program IMMACo.

Kunjungan ini menekankan pentingnya pemberdayaan Alsintan dalam mendukung kesejahteraan petani dan mengembangkan UPJA Karya Bersama menjadi lebih profesional dan mandiri. 

"Program IMMACO juga diharapkan mampu memberikan pendampingan yang diperlukan untuk kemajuan UPJA di Kabupaten Barito Kuala," kata Kabadan SDM yang akrab disapa Santi.

Dia menegaskan, Mentan Amran terus mendorong korporasi petani untuk mendukung agribisnis, salah satunya dengan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian [Alsintan] seperti pompa yang saat ini sedang digalakkan. 

“Pompanisasi diharapkan dapat bermanfaat bagi petani untuk mengairi sawah, sehingga proses pertanaman dapat berjalan lancar," ungkap Santi.

Kabadan Santi menekankan bahwa pemerintah tidak bisa selalu memberikan bantuan, sehingga penting bagi UPJA untuk memanfaatkan bantuan yang telah diberikan secara maksimal. 

"UPJA diharapkan dapat membentuk korporasi dan menjadi lebih profesional, tidak hanya di tingkat kabupaten, juga mampu bersaing di tingkat provinsi," katanya lagi.

Sementara Kepala Bidang PSP Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Pemkab Barito Kuala, Handoko menjelaskan bahwa UPJA merupakan program dari Direktorat Jenderal PSP untuk meningkatkan produksi pertanian melalui mekanisasi. 

“UPJA Karya Bersama melayani kegiatan pra-tanam dan pasca-panen, dengan harapan mekanisasi dapat lebih optimal. Mereka juga telah mampu membeli mesin combine harvester dari hasil bisnisnya sendiri, menunjukkan bahwa UPJA ini sudah mencapai tingkat profesional,” katanya.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso memgatakan pihaknya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementan senantiasa mendukung program pemerintah. 

"Harapannya, dukungan pemerintah dapat dioptimalkan oleh petani, tidak hanya di kecamatan ini, juga di wilayah lain yang membutuhkan,” kata Budi Santoso yang hadir didampingi Manajer PPIU Kalsel Program YESS, Angga Tri Aditia Putra.

Manajer UPJA Karya Bersama, Saiman memaparkan sejarah berdirinya UPJA pada 2017 yang berawal dari Gapoktan Rawa Makmur. Awal dibentuk untuk mengelola bantuan Alsintan dari pemerintah agar tidak rusak. 

UPJA Karya Bersama telah membangun gudang dan kantor sendiri. Kami berharap bergabung dalam Program IMMACO, fasilitas seperti penyediaan BBM dan dukungan investor dapat difasilitasi, sehingga UPJA bisa mandiri dan profesional,” kata Saiman.

Sementara Kepala BBPP Binuang, Wahida Annisa Yusuf menyampaikan bahwa UPJA Karya Bersama direncanakan untuk menjadi posko jika mengikuti program IMMACO. 

"UPJA ini memiliki rekam jejak yang baik, bahkan pernah dinobatkan sebagai UPJA terbaik se-Kabupaten Barito Kuala pada 2023," katanya.

Wahida berharap agar dinas terkait mendukung penuh pengembangan UPJA Karya Bersama sehingga menjadi UPJA profesional, terutama setelah bergabung dengan IMMACo, diharapkan menjadi perwakilan Kabupaten Barito Kuala. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Barito Kuala of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.