Perkuat Sektor Pertanian, Polbangtan Kementan Sinergi TPAKD dan CSR Daerah
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar (B2B) - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani muda, sejumlah pihak berkolaborasi mendukung permodalan serta pengembangan sektor pertanian.
Forum Pertanian Milenial (MAF) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kabupaten Bogor dan sejumlah perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) daerah menunjukkan komitmennya memperkuat sektor pertanian yang melibatkan petani muda dan meningkatkan produktivitas pangan.
MAF adalah forum yang bertujuan memperkenalkan dan mengembangkan sektor pertanian dengan melibatkan generasi muda dalam meningkatkan ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Event mingguan tersebut berlangsung Rabu (04/12) menunjukkan kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta.
Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa SDM pertanian harus memiliki kualitas yang mumpuni karena akan menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian.
Di lain kesempatan, Kepala Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa regenerasi petani sangat diperlukan untuk mempertahankan produksi pangan dan ketahanan pangan.
"Apa pun yang menjadi tantangan petani muda, agar bisa dicarikan solusi dan difasilitasi untuk memotivasi para petani muda tetap berproses produksi di bidang pertanian," katanya.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Bogor, Dede Sopyandi mengungkapkan bahwa visi dan misi Kabupaten Bogor membangun pertanian termaju dan berkeadaban semakin mendapatkan dukungan melalui berbagai inisiatif.
Selain itu, program penyuluhan yang difokuskan pada peningkatan kompetensi penyuluh pertanian, demonstrasi teknologi inovatif dan penyebaran informasi di tingkat kecamatan menjadi prioritas utama dalam memperkuat kapasitas petani muda di Kabupaten Bogor.
Sejumlah kemitraan dengan institusi seperti Bank Mandiri, Bank BRI dan sejumlah perusahaan seperti PT Tiga Landak, PT Mahkota Manggis dan Pustaka Kementan turut berperan menyediakan sarana dan prasarana. Hal itu diperlukan bagi petani muda untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terutama untuk komoditas yang memiliki nilai strategis bagi ketahanan pangan.
Di BPP Wilayah V yang mencakup Kecamatan Tenjolaya, terdapat inovasi dalam pertanian organik dan pengembangan komoditas unggulan. Beberapa program unggulan yang dilaksanakan adalah pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), Fotosintesis Bakteri, POC Booster untuk padi dan pengembangan agen hayati seperti Trichoderma dan Phanenibasillus untuk pengendalian hama dan penyakit.
Sonny Eko Hendarto, perwakilan dari Bank BJB, juga menyoroti pentingnya akses permodalan bagi petani muda. Bank BJB menawarkan berbagai produk dan layanan untuk mendukung sektor pertanian seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang dapat digunakan petani untuk pengembangan usaha pertanian.
Program KUR memberikan pembiayaan dengan bunga rendah, yakni 6% per tahun, dengan tenor hingga lima tahun, serta berbagai kemudahan administrasi. Selain itu, Bank BJB juga menyediakan pelatihan dan pendampingan bagi petani untuk memastikan akses keuangan yang lebih mudah dan efektif.
Koordinator TPAKD Kabupaten Bogor, Wahyu Hendra menjelaskan bahwa TPAKD bekerja sama dengan berbagai instansi dan stakeholders untuk mempercepat akses keuangan dan penguatan kapasitas petani.
Program kerja TPAKD meliputi pengembangan kelembagaan petani di tingkat desa dan kecamatan, penyediaan sarana dan prasarana penyuluhan pertanian serta pembentukan kelembagaan ekonomi petani.
"Diseminasi informasi teknis dan inovasi pertanian juga menjadi bagian penting dalam memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Bogor," kata Wahyu.
Dengan berbagai dukungan dari pemerintah, lembaga keuangan dan sektor swasta, diharapkan sektor pertanian, khususnya petani muda, dapat terus berkembang dan memperkuat ketahanan pangan di Indonesia. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.