Sistem Karantina Pertanian Indonesia Terintegrasi Diluncurkan

Indonesian Integrated Agricultural Quarantine System was Launched

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Sistem Karantina Pertanian Indonesia Terintegrasi Diluncurkan
Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mentan Suswono, Menhub EE Mangindaan, Wamentan Rusman Heriawan, Wamendag Bayu Krisnamurthi, dan Wamenperin Alex Retraubun, Kepala Badan Karantina Kementan Banun Harpini (Foto: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian menginisiasi peluncuran Single Sign On (SSO) Karantina dan Layanan Elektronik (e-Services) Perizinan Terintegrasi dalam kerangka Indonesia National Single Window (INSW) di Jakarta, Senin (18/11).

Hadir dalam kegiatan peluncuran antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dan Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun, Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini.

Hatta Rajasa mengatakan, sistem elektronik terintegrasi ini terkait erat dengan kepentingan ekspor dan impor komoditas hortikultura, yang dapat ditelusuri (traceable) oleh pengguna jasa layanan.

"Pengekspor maupun pengimpor akan tahu tentang dokumen dan produknya. Termasuk untuk mengetahui tentang produk yang boleh diimpor, karena sudah tersedia datanya secara lengkap melalui sistem yang terintegrasi," kata Hatta Rajasa kepada pers di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (18/11).

"Dengan adanya pelayanan terpadu ini, maka unsur-unsur penting dalam pelayanan terpenuhi mulai dari transparansi, akuntabel dan murah," ungkap Hatta.

Menteri Pertanian Suswono menegaskan, peluncuran SSO karantina dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses ekspor dan impor produk pertanian. Sementara terhubungnya layanan elektronik perizinan terintegrasi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan yang terkoneksi langsung di INSW, menjadi bukti kesungguhan pemerintah memberikan pelayanan transparan dan akuntabel kepada masyarakat.

Karantina e-Services
Suswono menambahkan, keberadaan e-Services dalam kerangka INSW di Kementan ditujukan untuk meningkatkan kecepatan proses semua layanan. Khususnya yang terkait ekspor impor komoditas pertanian.

"Tujuannya dapat meminimalisir waktu dan biaya dalam penanganan komoditas pertanian, meningkatkan validitas dan akurasi data/informasi serta menjadi instrumen pengawasan atas seluruh layanan yang diberikan," ungkap Suswono.

Dengan demikian, kata Suswono, produk pertanian Indonesia menjadi lebih berdaya saing, pelaksanaan preferensi perdagangan akan lebih terkendali, penyelundupan dan gagguan impor lainnya dapat lebih diatasi.

Jakarta (B2B) - The Ministry of Agriculture initiated the launch of the Single Sign On (SSO) quarantine and electronic services (e-Services) licensing is integrated within the framework of Indonesia National Single Window (INSW) in Jakarta, Monday (18/11).

Present at the launch the Coordinating Minister for for Economic Affairs Hatta Rajasa, Minister of Agriculture Suswono, Transportation Minister EE Mangindaan, Deputy Agriculture Minister Rusman Heriawan, Deputy Trade Minister Bayu Krisnamurthi, Deputy Industry Minister Alex Retraubun, Ministry of Agriculture Quarantine Agency, Banun Harpini.

Hatta Rajasa said integrated electronic system is closely related to exports and imports of horticultural commodities, which can be traced (traceable) by service users.

"Exporters and importers will know about the document and its products. Including to know about banned imported products, because complete data are available through an integrated system," Hatta Rajasa told reporters at Borobudur Hotel in Jakarta, Monday (18/11).

"With this integrated service, the essential elements are met in service ranging from transparency, accountability and inexpensive," said Hatta.

Agriculture Minister Suswono asserted, SSO launch quarantine can improve the efficiency and effectiveness of the export and import of agricultural products. While the connection of electronic licensing service is integrated between the Ministry of Agriculture and Ministry of Commerce are connected directly in INSW, a proof of seriousness the government to provide transparent and accountable to the public.

Quarantine e-Services
Suswono added that the existence of e-Services in the framework INSW in the Ministry of Agriculture, aims to improve the speed of processing all services. In particular, related to import export of agricultural commodities.

"The goal is to minimize the time and cost in handling agricultural commodities, improve the validity and accuracy of the data/information and be an instrument of control over the entire service," Suswono said.

Thus, said Suswono, Indonesian agricultural products to become more competitive, the implementation of trade preferences will be controlled, and tackle smuggling and disruption of other imports.