Kiprah Petani Milenial Kalsel, Dukung Peningkatan Swasembada Pangan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI terus mengintensifkan berbagai upaya untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada 2027, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk sumber daya manusia (SDM) pertanian, khususnya petani.
"Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional," ujar Amran dalam berbagai kesempatan.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementan adalah membentuk Program Brigade Pangan, yang bertujuan mempercepat swasembada pangan melalui optimalisasi sumber daya lokal dan dukungan teknologi pertanian modern.
Mendukung Upaya tersebut, Badan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) kembali menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) Volume 5 Edisi 46 dengan Tema: " Kiprah Petani Milenial Mendukung Peningkatan Swasembada Pangan ". Kegiatan MAF kali ini dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru, Sabtu, (14/12/2024).
Hadir membuka MAF ini Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa Brigade Pangan adalah bentuk konkret komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan daerah melalui sinergi antara program optimalisasi lahan, pemanfaatan teknologi pertanian, dan pengembangan kapasitas petani.
“Sesuai arahan dari Presiden Prabowo, yang menugaskan Menteri Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan. Kondisi di Indonesia harus di optimalkan sehingga sumber daya yang ada di Indonesia sebagai pengungkit swasembada pangan ini harus di koordinasikan dengan baik untuk menuju lumbung pangan dunia”, ujar Kepala Badan.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang diwakili oleh Manajer Program YESS Kalsel, Angga Tri Aditia Permana mengajak pemuda terjung di pertanian dan mendukung swasembada pangan.
“Swasembada menjadi harga mati bagi bangsa kita, dan menjadi visi pemerintah kita di 2045 menjadi lumbung pangan dunia. Semoga, melalui forum ini mampu memberi inspirasi terutama kepada anak-anak muda untuk terus bergerak di dunia pertanian”, terang Angga.
Mengawali materi dari Erliana seorang Petani Milenial Kluster Padi Kurau Tanah Laut menyampaikan tema Petani Milenial Mendukung Peningkatan Swasembada Pangan”. Ia sendiri menjadi bagian dari brigade pangan dengan nama Kurau Bungas, dengan luas lahan 200 hektar.
Erliana menambahkan, Karau Bungas menaungi 6 brigade pangan yang ada di Kecamatan Kurau. Dari 6 brigade ini beranggotakan para penerima manfaat dari Program Yess Kementan. Sehingga ia mengajak petani-petani terus meningkatkan indek pertanaman dan menjadi bagian dari mendukung swasembada pangan.
Dilanjutkan materi kedua, dari Hamsani dari UPT BPP Kurau Tanah Laut mengambil tema “Strategi Pendampingan Petani Millenial Mendukung Swasembada Pangan”. UPT BPP Kurau sendiri mendukung program swasembada pangan, salah satunya melalui brigade pangan. Kecamatan Kurau di april 2024 ada 3.670 hektar, dari luasan tersebut telah terbentuk 15 brigade pangan.
Materi terakhir dari Rahmadiansyah dari Finansial Advisor Program YESS Kalimantan Selatan yang memberikan tema “Kiprah Petani Millenial Mendukung Peningkatan Swasembada Pangan”. Ia menjelaskan terkait akses permodalan yang dapat di akses oleh para petani milenial.
Petani dapat mengakses permodalan diantaranya Pembiayaan Perbankan, KUR, ataupun pembiayaan lainnya seperti Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian, Financial Technologi (Fintech), dan BPR. Selain itu ada sumber modal dari CSR, Lembaga Keuangan, Program Kemitraan, dan Bantuan Pemerintah.
Melalui closing statement, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Muhammad Amin, juga menegaskan dukungan Pusat Pendidikan Pertanian, “Kami berkomitmen penuh mendukung program swasembada pangan. Kami siap memberikan pendampingan teknis kepada petani, baik dalam hal pengelolaan lahan, pemilihan varietas unggul, maupun penggunaan teknologi pertanian modern," kata Amin. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.