Hadir di Medan, Mentan Ajak Petani Milenial Bangun Pertanian secara Masif
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
![Hadir di Medan, Mentan Ajak Petani Milenial Bangun Pertanian secara Masif](https://www.berita2bahasa.com/images/articles/2022102424_okt_mentan_medan_b.jpg)
Medan, Sumut [B2B] - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong ribuan petani milenial di Kota Medan untuk membangun sektor pertanian secara masif dan berkelanjutan. Bagi SYL, bertani adalah kemanusiaan yang tidak boleh terhalang oleh kondisi apapun. Termasuk ancaman krisis global yang melanda semua negara di dunia.
Apalagi, menurut Mentan, pertanian merupakan salah satu sektor penguat dalam mengokohkan kedaulatan negara dimana hanya pertanian yang tumbuh positif disaat sektor lainya melemah.
"Petani milenial harus mampu menjadi pilar utama pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan modern. Mengapa demikian, sebab pangan di dunia itu sangat dibutuhkan," ujar Mentan Syahrul dalam pertemuan penyuluh dan petani di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara, pada Minggu [23/10].
Mentan mengatakan, kondisi dunia saat ini dalam pusaran trubulensi yang sangat dahsyat mengingat perubahan cuaca ekstrem dan gejolak politik dunia kian memanas. Bahkan ketegangan politik yang terjadi bisa memicu kelaparan akibat kurangnya pasokan makanan.
"Hari ini, besok dan tahun depan, dunia tidak lagi baik baik saja. Dunia baru saja diserang covid yang mengakibatkan semua ekosistem perdagangan terganggu. Dunia juga menghadapi pemanasan global dan perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina.
"Tapi alhamdulillah Indonesia baik baik saja karena ada pertanian yang menjaganya," ujarnya.
Menurut Mentan, semua kondisi buruk itu mampu dilalui dengan baik kalau petani milenial Indonesia bersatu dan meningkatkan skala produktivitas. Sementara berdasarkan data BPS, stok beras nasional tahun ini mencapai 10,2 juta ton dan masih akan bertambah seiring panen raya di sejumlah sentra yang terus berlangsung.
"Hari ini, overstock dari pangan kita masih tersimpan 10,2 juta ton. Kalau sampai pada saatnya terjadi krisis dan kekurangan yang luar biasa karena alam tidak bersahabat, jangan lupa ada 5 juta hektare pohon sagu kita untuk menjadi cadangan. Insya Allah atas kerjasama semua pihak, maka makanan untuk bangsa tetap terjaga dengan baik," katanya.
Ditemui secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa sektor pertanian sejauh ini merupakan sektor penyangga ekonomi nasional dalam menghadapi berbagai ancaman krisis dunia. Pertanian terbukti mampu tumbuh dengan baik disaat sektor lainya melemah akibat tantangan global.
"Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang paling strategis karena memiliki hamparan tanah subur dan hasil olahan berkualitas. Dan saya yakin petani, penyuluh, P4S, Kelompok Wanita Tani dan petani milenial siap untuk mendukung pembangunan pertanian di Indonesia", tegasnya.
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.