Siapkan SDM Kompeten, Polbangtan Kementan Rancang Metode Pembelajaran Inovatif
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Medan, Sumut [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan menggelar workshop perencanaan perkuliahan peningkatan kompetensi lulusan melalui desain dan implementasi metodologi proyek akhir semester ganjil tahun ajaran 2024/2025.
Kegiatan workshop ini diselenggarakan di Hotel Grand Mercure, Medan Provinsi Sumatera Utara, selama tiga hari (18-20 September) yang diikuti 58 orang peserta dari jajaran internal Polbangtan Medan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak mahasiswa untuk menjadi penggerak utama inovasi dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian modern.
"Pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien. Melalui pertanian modern dapat menarik minat anak muda, terutama dalam memasuki era bonus demografi, sehingga dapat mencapai swasembada pangan melalui upaya kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah," ujar Mentan Amran.
Dalam kesempatan lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya teknologi dalam menarik minat generasi muda untuk berkarir di sektor pertanian.
“Anak muda sekarang berpikir bekerja di sawah itu identik dengan panas dan kotor. Padahal kita ingin mengenalkan alsintan yang modern, semuanya sudah menggunakan traktor, combine, yang memudahkan petani,” ujar Idha.
Politeknik Pembangunan Pertanian Medan (Polbangtan Medan) sebagai perguruan tinggi kedinasan milik Kementan. Dalam pelaksanaannya berada dibawah BPPSDMP Kementan. Dalam penyelenggaraan program D-IV memiliki tujuan menghasilkan lulusan yang kompeten, profesional, mandiri, dan berdaya saing di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan, serta berjiwa pengabdian kepada bangsa dan negara.
Workshop kali ini diisi materi tentang penyusunan Proyek Akhir sesuai berisi ketentuan umum tentang standar pendidikan tinggi yang mencakup penyusunan kurikulum, proses belajar-mengajar, serta tugas akhir atau proyek akhir sebagai bagian dari proses evaluasi pembelajaran, dengan menghadirkan narasumber Dosen vokasi Institut Pertanian Bogor, Wina Yulianti menyampaikan konsep metodologi tugas akhir pada pendidikan tinggi vokasi.
Dosen Vokasi IPB, Wina Yulianti mengatakan pertumbuhan lulusannya tinggi tapi tidak banyak menyerap tenaga kerja maka dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki soft skill dan hard skill yang dibutuhkan dunia usaha / pengguna. Tujuan proyek akhir perlu mempertimbangkan Aplikasi Praktis, Pengembangan Keterampilan, Inovasi dan Kreativitas, Kolaborasi dengan Industri, Evaluasi dan refleksi.
“Bentuk Proyek Akhir dapat berupa : Prototype, laporan, magang dan penelitian, business plan, studi kasus dan produk multi media”, kata Wina.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa penyelenggaraan proses perkuliahan, memerlukan kerjasama dari semua pihak yang terlibat di Polbangtan Medan, meliputi Bagian Administrasi Umum berserta jajaran harus mendukung kesiapannya dalam penyiapan sarana dan prasarana (kelas, lingkungan kampus, dan sarana media pembelajaran), anggaran pendidikan, dan kegiatan administrasi umum.
“Bagian Administrasi dan Akademik Kemahasiswaan berserta jajarannya, harus mendukung kesiapannya dalam pelayanan administrasi akademik, administrasi Dosen, dan kerjasama dengan berbagai pihak. Sehingga dalam kegiatan perencanaan perkuliahan ini, Dosen, BAAK dan BAU harus bersama-sama merumuskan perencanaan penyelenggaran perkuliahan Semester Ganjil TA.2024/2025 di Polbangtan Medan”, kata Yuliana.
Yuliana juga menyampaikan bahwa RPS yang sudah disusun dan dimasukkan kedalam kajian dengan informasi-informasi saat ini dan in line dengan program-program pemerintah. Tujuannya adalah kita mendukung program Kementerian Pertanian.
“Seperti saat ini ada program insidentil PAT. Diharapkan setiap Kepala Jurusan Polbangtan Medan membuat tim kecil untuk menyusun pedoman tugas akhir untuk menyesuaikan yang cocok dengan Polbangtan Medan lalu setelahnya lakukan lokakarya sehingga dibulan November dapat disosialisasikan kepada seluruh mahasiswa", katanya lagi.
“Dalam kegiatan MBKM Kewirausahaan, kegiatan-kegiatannya sama seperti sebelumnya. Mahasiswa melaksanakan MBKM dan melakukan perkuliahan di Lokasi MBKM”, tambahnya.
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.