Kenalkan Pertanian sejak Dini, Siswa PAUD Kunjungi TeFa SMK-PP Kementan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kenalkan Pertanian sejak Dini, Siswa PAUD Kunjungi TeFa SMK-PP Kementan
SMKPPN BANJARBARU: SMK PP Negeri Banjarbaru dikunjungi 94 siswa/i PAUD Islam Terpadu Robbani Banjarbaru bersama 11 guru pendamping. Usia mereka empat hingga lima tahun yang diajak mengenal dan mencintai pertanian.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Guna mencetak SDM pertanian  unggul dan berdaya saing, Kementerian Pertanian RI terus melakukan terobosan. Selain melalui pelatihan vokasi yang baru-baru ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, Kementan mendorong melalui pendidikan vokasi yang juga menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan, sekolah vokasi seperti SMK-PP, Polbangtan dan PEPI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian.

"Pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian, namun upaya tersebut harus didukung oleh SDM andal dan kompeten. Pendidikan vokasi pertanian menjadi ujung tombak tercapainya tujuan tersebut," katanya.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti, mengatakan di tangan milenial pembangunan pertanian akan dijalankan.

"Petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi industri 4.0," katanya.

SMK PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis [UPT] bidang pendidikan vokasi pertanian lingkup BPPSDMP Kementan, terus berupaya meningkatkan kemampuan, kompetensi siswa dan kualitas pendidikan di sekolah.

SMK PP Negeri Banjarbaru pada Jumat [11/10] mendapat kunjungan dari siswa/i Pendidikan Anak Usia Dini [PAUD] Islam Terpadu Robbani Banjarbaru. Anak-anak yang ikut serta dalam kegiatan tersebut berusia empat hingga lima tahun sebanyak 94 siswa/i bersama 11 guru pendamping.

Mereka berkunjung ke Teaching Factory [TeFa] SMK PP Negeri Banjarbaru tepatnya di lahan praktik H Idak. Mereka mengunjungi beberapa wilayah eduwisata yakni kebun lemon, kebun hidroponik, kebun sayur-sayuran kacang panjang dan timun serta laboratorium pengolahan hasil pertanian.

Mereka belajar memanen lemon di Kebun Guntung Lua kemudian belajar menanam hidroponik dan memanen sayuran open field di lahan H Idak, selanjutnya mengunjungi Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, agar siswa/i PAUD belajar bagaimana cara mengolah minuman dari sari buah-buahan.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan outbound dilakukan untuk mengenal dan mengembangkan keterampilan sosial anak, kepercayaan diri anak, memperkuat interaksi antarindividu dan mendorong kerjasama kelompok.

"SMK-PP Negeri Banjarbaru melalui Teaching Factory membuka Agro Eduwisata bagi sekolah TK, SD, SMP, dan SMK," katanya.

Dari Agro Eduwisataini, Budi Santoso berharap, pengunjung dapat mengenal dan belajar pertanian sejak dini, sehingga di antara mereka kelak dapat menjadi generasi penerus pertanian, baik sebagai job seeker dan job creator.

"Selain itu, dengan tarif yang bersahabat, dipandu oleh tenaga TeFa, serta tentunya dengan berbagai komoditas tanaman pertanian, menjadi peluang memperkenalkan pertanian ke masyarakat," ungkapnya lagi.

Informasi lebih lanjut bisa di lihat di Instagram SMK-PP Negeri Banjarbaru ataupun Tefa Bungas SMK-PP Negeri Banjarbaru. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.