Melalui Rakor, Kementan Sosialisasi Pelayanan Informasi Publik Berbasis Artificial Intelligence

Indonesian Govt Improve the Capacity of Agricultural HR Development

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Melalui Rakor, Kementan Sosialisasi Pelayanan Informasi Publik Berbasis Artificial Intelligence
BPPSDMP KEMENTAN: Plt Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi didampingi Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah dalam Rakor lingkup Pusat dan UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] di Hotel Aston Simatupang.

Jakarta [B2B] – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian melakukan sosialisasi Platform CERMAT, yaitu Sistem Pelayanan Informasi Publik Terintegrasi Berbasis Kecerdasan Artificial Intelligence.

Sosialisasi dilakukan dalam Rapat Koordinasi Kehumasan [Rakor] lingkup Pusat dan Unit Pelaksana Teknis [UPT] Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] di Hotel Aston Simatupang, Jakarta, pada Kamis [25/7].

Rakor yang dibuka Plt Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, diisi dengan paparan Progress Kehumasan BPPSDMP yang disampaikan Sekretaris Badan, Siti Munifah. Selain itu, dilakukan juga sosialisasi Platform CERMAT oleh Ketua Kelompok Substansi Hukum dan Hubungan Masyarakat, Septalina Pradini, serta Mengelola Humas Pertanian yang Agile - Kolaboratif oleh Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, dan Strategi Pengelolaan PPID Sektor Publik oleh Syawaludin anggota, Komisi Informasi Pusat [KIP].

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, insan pertanian harus terus memperbarui pengetahuan. Karena, kemajuan teknologi juga telah merambah ke sektor pertanian. Menurutnya, jika pengetahuan tidak diperbarui, pertanian bisa tertinggal.

Plt Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan tantangan yang dihadapi semakin kompleks, mulai dari dinamika media sosial, peningkatan literasi digital masyarakat, hingga berbagai isu yang berkembang dengan cepat. 

“Oleh karena itu, Saya berharap, rapat ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, bertukar pikiran, dan menemukan solusi bersama atas berbagai tantangan yang ada.

Menurutnya, rapat koordinasi ini memiliki dua agenda utama. 

“Pertama, kita akan membahas strategi kehumasan yang perlu kita perkuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada. Kedua, kita akan mensosialisasikan Platform CERMAT yang merupakan inovasi terbaru untuk mendukung kegiatan kehumasan kita,” ujarnya. 

Dedi menambahkan, strategi kehumasan yang efektif sangat penting untuk membangun citra positif, menjaga reputasi, dan memastikan komunikasi yang baik antara organisasi dan publik. 

“Saya juga ingin mengingatkan pentingnya kolaborasi dan kerja sama di antara kita. Dengan saling mendukung dan bekerja sama, saya yakin kita dapat menghadapi setiap tantangan dengan lebih baik dan memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan institusi kita,” jelasnya.

“Untuk itu, saya mengharapkan pusat-pusat dan UPT lingkup BPPSDMP mendukung, memanfaatkan dan mengimplementasikan Platform Cermat agar pelayanan informasi kita semakin bagus dan berkualitas,” terang Dedi lagi.

Platform Cermat sendiri merupakan tools Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)  inovatif yang dirancang untuk meningkatkan pelayanan permintaan informasi.

Cermat dikembangkan untuk mendukung tugas dan fungsi Hubungan Masyarakat (Humas) pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi insan pertanian di seluruh Indonesia.

Tiga fitur utamanya yaitu Fitur Ticketing, Fitur Press Release, dan Fitur Livechat dengan memanfaatkan kecerdasan buatan/AI. CERMAT sesuai dengan akronimnya, bertujuan untuk memberikan layanan informasi yang cepat, responsif, dan bermanfaat.

Jakarta [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.

After that, the meeting continued via hybrid at the Aceh Provincial Government Agriculture and Plantation Service office, to evaluate agricultural land optimization, pumping, and additional agricultural area. Attended by the Head of the Aceh Province Agriculture and Plantation Service, Cut Huzaimah and a number of heads of district and city agricultural services.

The meeting participants agreed to increase cooperation between various parties to ensure efficient and strategic land use.