Kementan Atasi Masalah Kekeringan Lahan Sawah di Desa Tanjung Rasa

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan Atasi Masalah Kekeringan Lahan Sawah di Desa Tanjung Rasa
POLBANGTAN BOGOR: Guna mendukung pencapaian target Kementan, Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto meninjau langsung lokasi penyaluran pompa pada kelompok tani [Poktan] yang menjadi target Program PAT dan pompanisasi,

Bogor, Jabar [B2B] - Di tengah tantangan kekeringan yang melanda musim tanam kedua tahun ini, sinar harapan kembali muncul bagi para petani di Desa Tanjung Rasa, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat berkat dukungan dari Kementerian Pertanian RI. 

Bantuan pompa air yang disalurkan Kementan melalui program strategisnya telah berhasil menyelamatkan lahan sawah yang terdampak kekeringan, sehingga memberikan semangat baru bagi para petani.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa solusi cepat yang ditawarkan saat ini mengatasi krisis pangan adalah Program Perluasan Areal Tanam [PAT]. 

Dia meyakini, apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

"Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan banyak penduduk dunia menderita kelaparan, karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat," kata Mentan Amran.

Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti mengatakan Program PAT menjadi solusi cepat dalam mitigasi kekeringan akibat El Nino.

Guna mendukung pencapaian target Kementan, Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto meninjau langsung lokasi penyaluran pompa pada kelompok tani [Poktan] yang menjadi target Program PAT dan pompanisasi dari Kementan.

Gabungan Kelompok Tani [Gapoktan] Saluyu 2 yang dipimpin oleh Suharto menjadi salah satu penerima manfaat utama dari program bantuan tersebut. 

Dua unit pompa yang disalurkan oleh Kementan [IR POM] dan Kementerian ESDM [BBG] telah berhasil mengalirkan air untuk menyelamatkan 3.000 m² lahan sawah dari ancaman kekeringan. Meski menghadapi berbagai tantangan, seperti biaya operasional yang cukup besar, semangat para petani tetap tinggi berkat bantuan ini.

"Pompa ini menjadi penyelamat lahan kami di saat-saat genting seperti ini. Kami sangat bersyukur atas perhatian dan bantuan dari Kementerian Pertanian yang begitu peduli dengan nasib petani," ujar Suharto dengan penuh haru.

Tidak hanya Gapoktan Saluyu 2, Poktan Bungur Jaya yang dipimpin oleh M Madiun juga merasakan dampak positif dari bantuan pompa air ini. Dua unit pompa dari Dirjen PSP [Honda] dan Kementerian ESDM [BBG] berhasil dipasang dan mulai digunakan untuk mengairi dua hektar lahan sawah.

"Meski dihadapkan pada beberapa kendala teknis, bantuan tersebut tetap memberikan harapan besar bagi para petani. Mereka kini dapat melihat masa depan yang lebih cerah, dengan lahan yang kembali hijau dan produktif," katanya.

Madiun menyampaikan terima kasih pada Kementan, yang telah memberikan solusi tepat di saat kami membutuhkan. Kami yakin dengan dukungan tersebut, pertanian di desanya akan terus berkembang.

Gapoktan Tanjung Harapan, yang dipimpin oleh Poktan di Desa Tanjung Rasa, juga menerima bantuan pompa air dari Kementan. Meski lahan mereka masih dalam kondisi bera dan menunggu debit air yang lebih tinggi, mereka tidak kehilangan harapan. 

Dengan bantuan satu unit pompa Yanmar 6 inci 11,5 PK, para petani bersiap untuk memulai musim tanam baru pada Oktober-November 2024 mendatang.

"Saat ini kami memang harus bersabar, namun kami sangat berterima kasih atas perhatian Kementan. Kami yakin, dengan pompa ini, kami bisa kembali menanam di lahan kami begitu musim hujan tiba," kata perwakilan Gapoktan.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan bantuan pompa air dari Kementan tidak hanya menjadi solusi teknis, juga simbol harapan dan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan petani. 

"Upaya ini menunjukkan komitmen Kementan dalam mendukung pertanian Indonesia, terutama di masa-masa sulit seperti saat ini," katanya.

Menurut Yoyon Haryanto, dengan terus mendampingi para petani melalui program-program strategis, Kementan bersama mahasiswa Polbangtan Bogor dan penyuluh setempat membuktikan bahwa pertanian Indonesia memiliki masa depan yang cerah. 

"Bantuan Kementan diharapkan dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat ketahanan pangan di daerah-daerah yang terdampak kekeringan," kata Yoyon. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.