Mentan Amran Bidik Sumsel, Masuk 3 Besar Produsen Beras Nasional

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Mentan Amran Bidik Sumsel, Masuk 3 Besar Produsen Beras Nasional
SMKPPN SEMBAWA: Mentan Amran Sulaiman akui pemerintah menyiapkan tambahan 1 juta hektare lahan baru produksi padi, dengan tahap awal pengembangan 150.000 hektar pada 2025.

Palembang, Sumsel (B2B) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Sumatera Selatan (Sumsel) masuk dalam tiga besar provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia.

Target tersebut mengemuka pada Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Penyerapan Gabah serta Sosialisasi Inpres Pendayagunaan Penyuluh Pertanian untuk Mendukung Percepatan Swasembada Pangan, yang dihadiri oleh 2.000 penyuluh pertanian di Sumatera Selatan.

“Dulu Sumsel ini di peringkat delapan nasional, sekarang sudah peringkat lima. Kita upayakan masuk tiga besar, kalau bisa jadi nomor satu. Kenapa? Karena potensinya besar," kata Mentan Amran di Pusri Grand Ballroom Palembang.

Menurutnya, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua Selatan adalah daerah yang kita prioritaskan sebagai lumbung pangan nasional. Insya Allah, produksi pertaniannya akan terus meningkat.

Dalam mendukung target ini, Mentan menegaskan bahwa pemerintah menyiapkan tambahan satu juta hektare lahan baru untuk produksi padi, dengan tahap awal pengembangan 150.000 hektare pada tahun ini. 

“Jika kita bisa mengoptimalkan lahan tersebut, Sumsel bisa menjadi produsen beras nomor satu di Indonesia dalam lima tahun ke depan,” tambahnya.

Selain perluasan lahan, pemerintah juga akan mempercepat modernisasi pertanian dengan menyalurkan alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam jumlah besar. Dengan penggunaan alsintan secara optimal, diharapkan produktivitas pertanian meningkat signifikan sehingga dapat mendukung ketersediaan beras nasional.

Mentan juga menyoroti peran krusial penyuluh dalam keberhasilan program swasembada pangan. Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada para penyuluh agar lebih optimal dalam mendampingi petani. 

“Kita ingin penyuluh berkompetisi dan menunjukkan hasil nyata dalam meningkatkan produksi pangan. Sebagai bentuk dukungan, dari 37.000 penyuluh yang ada, kami siapkan 5.000 hingga 10.000 unit motor untuk mereka yang berprestasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Mentan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung program ketahanan pangan. Pemerintah akan memperkuat koordinasi dengan dinas pertanian, kelompok tani, serta pelaku usaha pertanian agar seluruh kebijakan dapat berjalan efektif di lapangan.

Melalui kebijakan ini, pemerintah optimis dapat mempercepat swasembada pangan sekaligus membuka peluang ekspor beras di masa depan.

Mentan Amran menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mengawal pengembangan sektor pertanian dengan melibatkan penyuluh sebagai ujung tombak keberhasilan program ini. 

Dengan langkah-langkah strategis yang telah disiapkan, diharapkan Sumsel mampu mencapai target sebagai salah satu lumbung pangan nasional. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.