Kementan dan Himpuni Jajaki Kerjasama Strategis Dukung Pertanian Modern di Indonesia
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar (B2B) - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bersama Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) menggelar rapat koordinasi untuk menjajaki kerjasama strategis dalam mendukung implementasi Program Pertanian Modern di Indonesia.
Acara yang dilaksanakan di Polbangtan Bogor, Kampus Cibalagung pada Sabtu (05/10) ini mengundang berbagai pemangku kepentingan baik dari instansi pemerintah maupun organisasi swasta.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam di saat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia.
"Pompanisasi sudah kita didistribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga lumbung pangan dunia," jelasnya.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti berharap petani dapat memanfaatkan program ini dengan baik, agar dapat meningkatkan produksi padi nasional.
Rapat koordinasi ini membahas kemajuan pelaksanaan Program Pertanian Modern di sepuluh lokasi percontohan di seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Indramayu yang memiliki lahan pertanian seluas 10.000 hektar di lima kecamatan utama.
Selain itu, Kabupaten Pandeglang juga menjadi sorotan dalam upaya transformasi menuju pertanian modern. Melalui rapat ini, BPPSDMP mengupayakan kolaborasi yang lebih erat dengan Himpuni untuk menggerakkan alumni perguruan tinggi dalam mendukung kebijakan modernisasi pertanian nasional.
Salah satu agenda penting dalam pertemuan ini adalah pemaparan Action Plan berupa penyediaan Jasa Alsintan untuk mendukung kegiatan panen Oktober - November 2024. Selain itu, program budidaya padi oleh alumni.
Polbangtan dan PEPI yang melibatkan penyewaan lahan seluas 200 hektar di wilayah percontohan juga diharapkan menjadi contoh sukses bagi pengembangan pertanian modern. Program ini mencakup penyediaan benih, pupuk, pestisida, dan penggunaan Alsintan.
BPPSDMP Kementan dan Himpuni berharap dukungan dari berbagai pihak, terutama dalam penyediaan Alsintan, teknologi pertanian terbaru, serta pendampingan intensif kepada milenial dan alumni dalam usaha budidaya padi.
Dukungan finansial dan teknis dari pemangku kepentingan akan sangat penting dalam memastikan keberhasilan program ini, termasuk pengelolaan koperasi dan operasional pertanian modern.
Acara ini turut dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian, Ketua Himpuni serta para kepala dan direktur lembaga pendidikan dan pelatihan pertanian lingkup Kementerian Pertanian. Kolaborasi ini diharapkan menjadi landasan kuat dalam mempercepat transformasi sektor pertanian, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional melalui program pertanian modern yang berkelanjutan. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.