Kementan Wisuda Nasional Lulusan Enam Polbangtan dan PEPI

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Wisuda Nasional Lulusan Enam Polbangtan dan PEPI
BPPSDMP KEMENTAN: Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi saat memberikan keterangan dalam Konferensi Pers persiapan wisuda nasional Politeknik Lingkup Kementerian Pertanian.

Jakarta [B2B] - Sekitar 1.391 lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dan 70 lulusan Politeknik Enjinering Indonesia [PEPI] dari seluruh Indonesia akan diwisuda secara nasional di Jakarta, Sabtu [27/8] oleh Kementerian Pertanian RI selaku pembina pendidikan vokasi pertanian pada enam kampus Polbangtan dan PEPI.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi  dijadwalkan akan mewisuda 1.047 lulusan Polbangtan dan PEPI secara offline di kantor pusat Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan. Sementara 414 lulusan Polbangtan dan PEPI akan hadir wisuda secara online.

Kegiatan wisuda nasional tersebut dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi pada jumpa pers di Jakarta, Rabu pagi [24/8]. Hadir mendampingi Koordinator Program dan Kerjasama Pusdiktan BPPSDMP, Saptorini.

"Sekita 1.047 lulusan Polbangtan dan PEPI akan mengikuti prosesi wisuda secara bersamaan di Jakarta, Sabtu [27/8]," katanya.

Menurutnya, tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi pertanian adalah menghasilkan Ahli Madya dan Sarjana Terapan Pertanian yang professional, mandiri, dan berdaya saing. Mereka bisa menjadi qualified job seeker dan qualified job creator," katanya.

Hal itu sejalan dengan upaya dan komitmen Mentan Syahrul Yasin Limpo mencetak 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia yang maju, mandiri, berdaya saing dan berjiwa kewirausahaan.

"Perlu dilakukan regenerasi petani, untuk meneruskan pertanian di Indonesia, karena 70 persen lebih petani kita sudah berusia lanjut," kata Mentan.

Regenerasi petani harus dilakukan, katanya, di antaranya dengan program petani milenial. Pemerintah menargetkan tercetak 2,5 juta petani milenial dalam lima tahun mendatang. 

"SDM pertanian yang andal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak kegiatan pertanian,” kata Mentan Syahrul.

Lebih lanjut Mentan menjelaskan berbagai upaya Kementan, salah satunya melalui Polbangtan dan PEPI di bawah Kementan maupun kementerian lain atau pemerintah daerah, pelatihan vokasi, bimbingan teknis pertanian, dukungan digitalisasi sistem pertanian, dan fasilitasi akses layanan pembiayaan perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat [KUR], Duta Petani Millenial dan Duta Petani Andalan [DPM/DPA] dan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP] serta Program YESS. 

Kabadan Dedi Nursyamsi menambahkan engusung tema ´SDM Pertanian yang Profesional, Berdaya Saing, dan Berjiwa Wirausaha Siap Menghadapi Krisis Pangan Global”, maka Wisuda Nasional digelar tak hanya mengukuhkan kelulusan mahasiswa yang telah selesai mengikuti pendidikan di Polbangtan dan PEPI Lingkup saja, juga bertujuan memotivasi mahasiswa untuk berperan nyata dalam pembangunan pertanian. 

"Kementan memiliki enam Polbangtan dan PEPI  dengan jenjang Diploma III dan Sarjana Terapan," katanya lagi.

Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa yang harus  segera kita lakukan adalah bagaimana produktivitas dari pertanian bisa diangkat dengan baik. Jadi kita harus ubah mindset. Harus ada kata maju, mandiri dan modern dalam upaya kita. Karena yang modern itu tentu dengan teknologi, dimana kemajuan pertanian tidak mungkin hadir tanpa teknologi. 

"Harus segera dilakukan adalah peningkatan kapasitas petani sebagai upaya pengembangan pertanian dari hulu hingga hilir dalam berbagai aspek. Pembinaan dapat dilakukan melalui bimbingan pelatihan dari aspek kelembagaan, sarana prasarana, ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan/permagangan, usaha dan jejaring kerja serta pemanfaatan KUR dalam mengembangkan usahanya," katanya.

Wisudawan Polbangtan dan PEPI

Pelaksanaan wisuda nasional Polbangtan dan PEPI juga dalam rangka membangun citra pendidikan vokasi pertanian lingkup Kementerian Pertanian, kesiapan bekerja di dunia usaha, dunia industri dan Kerja [Dudika], meningkatkan minat generasi muda untuk melanjutkan pendidikan di bidang pertanian serta memberikan kebanggaan kepada lulusan dan keluarganya serta mendorong para alumni Polbangtan dan PEPI menjadi wirausahawan muda pertanian melalui Tani Akur.

Direncanakan prosesi wisuda nasional akan dilaksanakan langsung oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti, Senat Mahasiswa Polbangtan dan PEPI, serta para direktur Polbangtan dan PEPI.

Jumlah peserta Wisuda Nasional 2022 sebanyak 1.461 dan 1.047 wisudawan akan hadir di Jakarta [offline] dan sisanya hadir secara online.

Polbangtan Medan 197 lulusan, 182 hadir offline dari tiga Prodi: Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan [PPB], Penyuluhan Perkebunan Presisi [PPP], Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan [TPTP].

Polbangtan Bogor 219 lulusan, 217 hadir offline dari lima Prodi: PPB, Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan [PPKH], Agribisnis Hortikultura, Teknologi Mekanisasi Pertanian, dan Kesehatan Hewan.

Polbangtan Yogyakarta Magelang [YoMa] 316 lulusan, hadir offline 312 lulusan dari enam Prodi: PPB, Agribisnis Hortikultura, Teknologi Benih, PPKH, Teknologi Produksi Ternak dan Teknologi Pakan Ternak.

Polbangtan Malang 244 lulusan, 299 hadir  offline dari tiga Prodi: PPB, PPKH, Teknologi Agribisnis Peternakan [TAP].

Polbangtan Gowa 308 lulusan, hadir offline 12 lulusan dari empat Prodi: diwakili secara offline oleh 12 peserta dari Prodi PPPB, Budidaya Tanaman Hortikultura, PPKH dan Budidaya Ternak.

Polbangtan Manokwari 107 lulusan, hadir offline 25 lulusan dari Prodi PPB, PPKH dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.

PEPI 70 lulusan, seluruhnya hadir offline dari Prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Tata Air Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian.

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.