Program IMMACo Kalimantan, Kementan Siapkan MSIB di Kapuas dan Barito Kuala

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Program IMMACo Kalimantan, Kementan Siapkan MSIB di Kapuas dan Barito Kuala
SMKPPN BANJARBARU: SMK-PP Negeri Banjarbaru bersama tim Pusdiktan Kementan dan BBPP Binuang bergerak ke lokasi pelaksanaan IMMACo selama dua hari, 6 - 7 September 2024 di Kabupaten Kapuas dan Barito Kuala.

Barito Kuala, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berkomitmen meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia [SDM] Pertanian serta peningkatan produktivitas hasil pertanian melalui Indonesian Millennial for Modern Agriculture Corporation [IMMACo] dengan kegiatan Magang dan Studi Independen Bersertifikat [MSIB].

Program MSIB bertujuan mengintegrasikan manajemen agribisnis dan korporasi guna meningkatkan produktivitas serta daya saing petani melalui pembentukan kelembagaan ekonomi berbasis korporasi.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pengembangan lahan rawa merupakan komitmennya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan lahan tanam dalam waktu dekat.

"Dengan optimalisasi lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman serta produktivitas," katanya.

Ditambahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti bahwa Program IMMACo ini adalah salah satu langkah Kementan melalui BPPSDMP guna mendukung Program Perluasan Areal Tanam [PAT] di lahan rawa.

Guna mendukung pencapaian upaya tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan [SMK-PP] Negeri Banjarbaru bersama tim Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] dan BBPP Binuang bergerak ke wilayah yang menjadi lokasi pelaksanaan IMMACo selama dua hari, 6 - 7 September 2024 di Kabupaten Kapuas dan Barito Kuala.

Di hari pertama, Tim Pusdiktan melakukan konsolidasi lanjutan bersama Dinas Pertanian Pemkab Kapuas, yang menyatakan kembali dukungannya dalam bentuk Surat Pernyataan Kesanggupan Pembentukan Koperasi.

Tampak hadir Camat Kapuas Murung, BPP Kapuas Murung dan BPP Dadahup juga menyatakan siap mendukung kegiatan IMMACo dan siap menerima mahasiswa MSIB untuk disebar pada delapan desa dengan luasan lahan 8000 ha.

Melalui Identifikasi UPJA di Kapuas Murung, jumlah UPJA di Kapuas Murung sebanyak empat UPJA yakni Makmur Sejahtera, Bina Bersama, Tajapan dan Makmur Manuntung. Sementara kondisi Unit Alsintan pada UPJA tergolong minim dan sebagian berada pada kelompok tani [Poktan].

Keempat UPJA tersebut siap dikonsolidasikan untuk membentuk satu korporasi di wilayah Kapuas Murung.

Sehari setelah ke Kabupaten Kapuas, tim melanjutkan koordinasi ke Desa Danau Karya, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, Sabtu, [7/9].

Plt Kepala Pusdiktan, Inneke Kusumawaty meninjau langsung dan melakukan koordinasi di Posko dan UPJA Karya Bersama di Desa Danau Karya.

Pada pertemuan tersebut, Inneke menegaskan akan adanya alumni dari Polbangtan, PEPI serta perguruan tinggi lainnya, yang akan diterjunkan ke Barito Kuala dan Kapuas. Kementan meminta UPJA dapat mendukung kegiatan tersebut.

"Adanya pelaksanaan program IMMACo dan MSIB, diharapkan generasi milenial dapat melakukan pengelolaan pertanian dari hulu hingga hilir mulai," katanya.

Mulai dari pengelolaan lahan dan Alsintan, katanya, manajemen panen dan paska panen secara modern akan semakin efektif dan efisien serta menguntungkan bagi petani milenial, sehingga dapat terbentuk korporasi di wilayah masing-masing.

Di tempat yang sama, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengajak UPJA Karya Bersama mendukung Program IMMACo, dan membantu alumni perguruan tinggi yang akan diterjunkan ke lapangan membantu petani, dengan membentuk Klaster Pangan khusus tanaman padi.

Sugianoor selaku Pembina UPJA dan Saiman sebagai Ketua UPJA Karya Bersama, menyatakan siap untuk mendukung Program IMMACo dan MSIB di wilayahnya.

Sebagaimana diketahui, implementasi Program IMMACo direncanakan akan dilaksanakan 10 provinsi di antaranya Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Barito Kuala of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.