Kementan Lepas Petani Muda Banyuwangi Program Magang YESS di Taiwan

Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Lepas Petani Muda Banyuwangi Program Magang YESS di Taiwan
PROGRAM YESS JATIM: PPIU Jatim menggelar program magang bagi petani muda di empat kabupaten yakni Malang, Pasuruan, Pacitan dan Tulungagung namun 2024 hanya digelar di Banyuwangi.

Banyuwangi, Jatim [B2B] - Enam petani muda Banyuwangi Penerima Manfaat Program YESS di Provinsi Jawa Timur akan bertolak ke Taiwan, pada Minggu [1/9] untuk mengikuti Program Magang di Taiwan. Mereka diharapkan menerapkan etos kerja, wawasan dan pengalaman magang di Taiwan setelah kembali ke Indonesia bagi pertanian berkelanjutan.

Sebelum bertolak ke Taiwan, mereka mengikuti pembekalan pemagangan selama tiga hari, 29 - 31 Agustus di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Rogojampi di Banyuwangi, yang merupakan Business Development Services Provider [BDSP] Program YESS di level kecamatan.

Keenam petani muda Banyuwangi tersebut merupakan bagian Program Magang dari Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] yang diusung oleh Kementerian Pertanian RI bersama International Fund for Agriculture Development [IFAD] bagi regenerasi pertanian dan pengembangan petani muda di pedesaan.

Program YESS menggelar Program Magang luar negeri sejak 2021 oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Program YESS di Jawa Timur. PPIU Jatim menggelar program magang bagi petani muda di empat kabupaten yakni Malang, Pasuruan, Pacitan dan Tulungagung namun 2024 hanya digelar di Banyuwangi.

Kegiatan Program Magang YESS sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bagi pemberdayaan petani muda melalui akses ke pelatihan, teknologi informasi dan dukungan finansial guna meningkatkan kemampuan dan produktivitas mereka di sektor pertanian.

“Petani milenial tidak hanya berperan meningkatkan hasil produksi, juga memastikan ketahanan pangan negara kita. Dengan semangat inovasi dan keahlian mereka, kita yakin dapat menghadapi berbagai tantangan dan menciptakan sektor pertanian yang lebih resilient,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti bahwa Program YESS merupakan bagian upaya berkelanjutan Kementan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan finansial petani muda.

"Dengan dukungan ini, diharapkan petani muda dapat berperan lebih aktif, berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan menciptakan inovasi yang akan menguntungkan sektor pertanian di masa depan," katanya.

Terpisah, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan komitmen Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] selaku PPIU Program YESS di Jawa Timur untuk memfasilitasi dan mendampingi usaha petani muda dari hulu hingga hilir.

"Program YESS menghubungkan petani muda dengan stakeholders termasuk permodalan dan magang luar negeri," katanya.

Pembekalan Magang
Kegiatan pembekalan bagi petani muda Banyuwangi di BPP Rogojampi dibuka oleh Wakil Manager Bidang Teknis PPIU Jatim, Saikhu yang menekankan pentingnya pemahaman terhadap sejumlah bidang sebagai kunci meraih sukses.

"Peserta magang berpeluang menjadi mitra usaha dari owner tempat mereka magang. Setelah magang selesai, pesertanya dapat mengimplementasikan secara efektif," kata Saikhu mewakili Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri.

Menurutnya, kegiatan pembekalan bertujuan memberikan pemahaman mendalam bagi peserta tentang sejumlah aspek praktik kerja dan kewirausahaan melalui berbagai tempat magang yang terlibat di antaranya Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] Pucangsari, Sukatani dan Sirtanio serta UD Etawa Farm dan Kopi Gombengsari.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan peserta pemagangan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka di dunia kerja.

Konsultan Technical and Vocational Education and Training [TVET] Andri mengatakan target Program Magang YESS adalah peserta yang siap bekerja sebagai job seekers dan petani/peternak muda terampil untuk mengikuti program magang yang mencakup teori dan praktik.

"Peserta magang wajib mengisi logbook dan daftar hadir setiap minggu sebagai bagian dari proses pemantauan dan evaluasi," katanya.

Ketua P4S Sirtanio, Samanhudi menekankan pentingnya penerapan etos kerja yang baik selama magang. Pasalnya, pemagang akan ditempatkan di induk semang agar dapat menerapkan etos kerja yang baik.

"Harapan kami, pemagang dapat mengimplementasikan teknik pengendalian hayati tanaman, pengelolaan, dan proses produksi beras yang efektif. Mereka bisa menjadi mitra kami di Sirtanio atau minimal menjadi pekerja yang berkontribusi pada usaha kami,” katanya.

Abdul Aziz owner UD Etawa Farm mengurai tentang kegiatan magang di peternakannya, yang meliputi pembuatan bibit unggul perah dan semen, pengelolaan bank ladang serta proses breeding hingga produksi susu.

"Kami ingin peserta magang belajar secara menyeluruh mengenai setiap tahap produksi dan pengelolaan di bidang peternakan kami," katanya.

Saikhu menambahkan, pernyataan dari para pelaku usaha tersebut mencerminkan komitmen mereka memberikan pengalaman berharga kepada peserta magang serta harapan mereka untuk kontribusi yang positif dari magang yang dilakukan. [didit/timhumas yessjatim]

Banyuwangi of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.