Kementan Dorong Percepatan Olah Lahan dan Tanam Brigade Pangan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dorong Percepatan Olah Lahan dan Tanam Brigade Pangan
SMKPPN SEMBAWA: Brigade Pangan merupakan 15 petani milenial yang mengelola lahan sekitar 200 hektar dengan Saprodi dan Alsintan dari Kementan.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), kembali menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) pada Sabtu (22/2/2025).

Acara MAF vol 6 edisi 7 yang diinisiasi oleh Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) BPPSDMP Kementan dilaksanakan oleh SMK-PP Negeri sembawa, dengan tema ´Strategi Percepatan Olah Lahan dan Tanam Brigade Pangan´.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya memanfaatkan lahan yang selama ini belum tergarap maksimal.

"Lahan tidur memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan swasembada pangan. Brigade pangan adalah upaya kita menggerakkan petani agar lebih produktif dan mandiri," katanya.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan Ida Widi Arsanti menyampaikan bahwa salah satu cara untuk mencapai swasembada pangan dengan cara melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi sesuai dengan arahan Mentan terkait dengan sumber daya manusia nya dengan cara membentuk brigade pangan.

"Brigade pangan ini diharapkan dapat langsung melakukan usaha tani yang ada di lapangan, brigade pangan ini merupakan anak anak muda yang adaktif dengan teknologi," katanya.

Brigade Pangan, kata Santi, merupakan 15 petani milenial yang mengelola lahan sekitar 200 Hektar dengan mendapatkan sarana produksi (saprodi) dan alat mesin pertanian (Alsintan) dari Kementan, sehingga Brigade Pangan diharapkan mendapatkan hasil Rp10 juta per bulan perorang," ujar Santi.

Brigade Pangan diharapkan bisa menjadi pahlawan pangan Indonesia untuk daerah opla dan daerah cetak sawah rakyat. Langkah pertama untuk brigade pangan ialah segera melakukan MOU dengan pemilik lahan sehingga cepat melakukan usaha tani.

Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Budi Santoso menyampaikan tema pada hari ini sangat penting. Bagaimana menstrategikan terkait percepatan swasembada pangan dengan cara percepatan untuk menanam, sesuai dengan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto untuk secepatnya melakukan swasembada pangan.

"Karena saat ini keadaan pangan di dunia sudah mulai susah didapatkan sehingga harga bahan pangan melambung luar biasa," katanya.

Kementan, ungkap Budi Santoso, sudah mengantisipasi keadaan dengan cara percepatan tanam swasembada pangan secepat cepatnya bagi Brigade Pangan.

Tiga Narasumber

Hadir tiga pemateri di MAF vol 6 edisi 7 kali ini yaitu diantaranya : Sarip dari Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banyuasin, Didi Darmadi dari Penyuluh Pertanian Kabupaten Banyuasin, dan Khoirul Anwar dari Manajer Brigade Pangan Expand Berjaya Banyuasin.

Materi pertama dilaksanakan oleh Kepala Dinas TPH Kabupaten Banyuasin Sarip menyampaikan sumber daya manusia sektor pertanian yang ada di Banyuasin yaitu penyuluh 311 orang, penyuluh PNS 111 orang, penyuluh PPPK 52 orang dan penyuluh pendamping ekonomi pertanian 148 orang.

"Kabupaten Banyuasin ditargetkan 59 brigade pangan dengan realisasi 49 brigade pangan. Hal ini di dukung bantuan alsintan berupa : combine harvester 10 unit, TR 4 (42) unit,TR 2 (150) unit dan transplanter/ alat tanam (13) unit," ujar Sarip.

"Upaya mencapai ekstensifikasi dengan peningkatan IP 200, peningkatan IP 300, memaksimalkan lahan pertanian yang belum dikelola, pembangunan rehabilitasi infrastruktur lahan pertanian, dukungan petugas penyuluh pertanian 1 desa 1 penyuluh, dan bantuan operasional petugas penyuluh pertanian," tutur Sarip.

"Sedangkan untuk upaya mencapai intensifikasi dengan melakukan percepatan Tanam, penambahan bantuan alsintan dan pupuk, bantuan pengembangan IP 200, bantuan penanggulangan dampak bencana alam,dan peningkatan produksi dan kwalitas hasil," kata Sarip.

Sedangkan Penyuluh Pertanian Kabupaten Banyuasin yang menjadi pendamping Brigade Pangan Didi Darmadi menyampaikan peran penyuluh dalam menggerakkan brigade pangan yaitu membantu petani dalam meningkatkan hasil pertanian, memecahkan masalah dan mengadopsi inovasi sebagai fasilitator, komunikator, motivator, edukator, dan konsultan.

 "Melaksanakan koordinasi perencanaan kegiatan brigade pangan, identifikasi potensi wilayah,sarana, prasarana dan sumber daya manusia, pendampingan dalam perencanaan, pendampingan panen, pengelolaan literasi/laporan keuangan," kata Didi.

Khoirul Anwar sebagai manager Brigade Pangan Expand Berjaya menyampaikan peran brigade pangan dalam optimal lahan rawa untuk peningkatan produktivitas menyampaikan rencana percepatan olah lahan dan Tanam akan segera memanfaatkan alat yang sudah diberikan kementerian pertanian berupa traktor roda 4, kami langsung segera menurunkan alat ke lokasi agar segera mengolah tanah yang sudah dipanen untuk diolah kembali dalam mempersiapkan tanam musim IP 200.

"Pembentukan sumber daya manusia brigade pangan di bentuk dari petani muda yang berada di wilayah Suak Tapeh. 

"Harapan kami agar sarana dan prasarana pertanian bisa lebih dilengkapi dari alsintan dan pembentukan aliran irigasi dan benteng sawah sehingga bisa mengatur air yang ada di sawah," tutup Khoirul. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.