Perpustakaan SMK-PP Negeri Kementan Raih Akreditasi A dari Perpusnas RI
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, bahwa sekolah dan perguruan tinggi vokasi Kementerian Pertanian RI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian.
"Pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian. Namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai dan Polbangtan menjadi ujung tombak dalam hal tersebut," katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa hal itu menjadi bagian dari peningkatan kualitas literasi perguruan tinggi vokasi Kementan.
"Penguatan kualitas Generasi Millenial memerlukan literasi, di tangan milenial pembangunan pertanian akan dijalankan. Petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi industri 4.0," katanya.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai sekolah vokasi terus meningkatkan kualitas baik siswa, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan tentunya kualitas sekolahnya.
Melalui harapan di atas, SMK-PP Negeri Banjarbaru berkesempatan meningkatkan perpustakaannya, maka kali ini sekolah melaksanakan akreditasi perpustakaan yang dilakukan oleh Perpusatakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) pada Selasa (18/03/2025).
Perpusnas kali ini mengirim Auditor yakni Renda Khris Ardhi Artha, kali ini auditor melakukan audit di perpustakaan dan kepada pustakawan SMK-PP Negeri Banjarbaru dari pagi sampai siang hari.
Selasa siang, melalui paparan hasil bertempat di ruang rapat kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru, auditor senior dari Perpusnas ini menyampaikan hasil bahwa Perpustakaan SMK-PP Negeri Banjarbaru mendapatkan nilai 93,98 dari 100, dari hasil penilaian di 9 komponen.
"Secara akumulasi capaian dari perpustakaan SMK-PP Negeri Banjarbaru adalah di angka 93,98, dengan nilai A, yang berlaku selama lima tahun, ucapan selamat kepada SMK-PP Negeri Banjarbaru," terang Renda.
Hadir dalam penutupan audit, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita mewakili Kepala Sekolah Yudi Astoni merasa bangga dan senang atas didapatkannya akreditasi A untuk perpustakaan SMK-PP Negeri Kementan.
"Ini prestasi luar biasa untuk kita semua, dan ini dua kado terindah di bulan Ramadhan, yang sebelumnya mendapatkan sertifikat ISO Manajemen mutu dan Anti Penyuapan, dan kali ini perpustakaan sekolah mendapatkan akreditasi dengan nilai A," katanya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, "Alhamdulillah, proses penilaian akreditasi perpustakaan sekolah kita mendapatkan nilai A. Semua bisa terwujud karena kerja keras dan kerjasama kita semua."
Adapun komponen yang dinilai dalam akreditasi ini diantaranya Koleksi, Sarana dan Prasarana, Pelayanan, Tenaga, Penyelenggaraan, Pengelolaan, Inovasi dan Kreativitas, Tingkat Kegemaran Membaca, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.