Inisiasi Kementan & DPR, Polbangtan Malang gelar Bimtek di Bima NTB

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Inisiasi Kementan & DPR, Polbangtan Malang gelar Bimtek di Bima NTB
POLBANGTAN MALANG: Anggota Komisi IV DPR RI, HM Syafrudin membuka Bimtek di Kota Bima, NTB didampingi Wakil Direktur II Polbangtan Malang, Hamyana [duduk, kiri] yang diikuti 100 petani dan penyuluh setempat.

Malang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha taninya, salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh.

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan vokasi di bawah naungan Kementan bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI pada Sabtu (15/6) melakukan Bimtek untuk meningkatkan keterampilan petani dan penyuluh, serta meningkatkan minat generasi muda terhadap pertanian.

Kegiatan Bimtek sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pertanian membutuhkan SDM-SDM berkualitas agar tidak tertinggal dari negara lain. Selain itu, pertanian adalah sektor penting yang harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menekankan bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.

Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.

"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian," kata Dedi.

Acara yang berlangsung di Hotel Mutmainah Kota Bima ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kapasitas peserta dalam menghadapi tantangan di beberapa aspek krusial pertanian. Mereka akan dipahamkan tentang pemanfaatan limbah kotoran ternak untuk pertanian berkelanjutan.

Bimtek dihadiri oleh narasumber diantaranya Anggota Komisi IV DPR RI, Wakil Direktur Polbangtan Malang, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Bima, dan Dosen Polbangtan Malang.

Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Bima, Yuslihardin, menjelaskan bahwa di Kota Bima terdapat 48 penyuluh dimana masing-masing penyuluh bertugas membina kurang lebih 16 kelompok tani. 

Menurut Hamyana, Wakil Direktur Polbangtan Malang, bahwa Kementerian Pertanian sedang melakukan upaya khusus mengatasi darurat pangan yakni melalui program percepatan dan perluasan area tanam serta pompanisasi. Selain itu perlunya regenerasi petani untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

"Kegiatan Bimtek ini merupakan sinergitas Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh," ungkap Hamyana. 

Lebih lanjut disampaikan bahwa perlunya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh ini agar mereka dapat bersaing dan meningkatkan produktivitas tanamannya sehingga dapat mendukung upaya pengentasan darurat pangan.

Anggota komisi IV DPR RI, Syafrudin, menyoroti perkembangan pertanian di Kota Bima di tengah keterbatasan lahan pertanian yang ada.

"Kondisi pertanian di Kota Bima itu mungkin kita tahu sangat terbatas tapi sekarang Alhamdulillah kita lihat jagung banyak sekali," ujar Syafrudin.

Tidak lupa Syafrudin menghimbau kepada peserta untuk tetap memperhatikan lingkungan dan pemanfaatan lahan agar pertanian tetap berkelanjutan. 

"Jangan menanam jagung di atas gunung karena akan berbahaya, bisa menyebabkan banjir besar seperti yang pernah kita rasakan di tahun 2016," ungkap Syafrudin. 

Lebih lanjut Syafrudin menekankan bahwa jangan sampai kita menanam tapi justru merugikan orang lain.

Kegiatan Bimtek ini membahas solusi dari limbah kotoran ternak yang kurang dimanfaatkan melalui pendekatan konsep pertanian berkelanjutan. Narasumber Yuslihardin menyampaikan materi tentang kebijakan pengelolaan sektor pertanian dan peternakan berkelanjutan di Kota Bima. 

Sedangkan narasumber dosen Polbangtan Malang, Lisa Navitasari, menyampaikan materi tentang optimalisasi limbah kotoran ternak sebagai sumber energi, pupuk, dan pendapatan tambahan. 

Lisa menjelaskan bahwa permasalahan kelangkaan pupuk yang berimbas pada produkstivitas tanaman dapat diatasi dengan penggunaan pupuk organik. Melalui penggunaan pupuk organik maka akan mengembalikan kesuburan tanah, sehingga produktivitas tanaman akan meningkat dan biaya produksi akan berkurang. [didit/timhumas polbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.