Sukseskan Program Kementan, Polbangtan Bogor Kawal Swasembada Pangan di Bungo

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Sukseskan Program Kementan, Polbangtan Bogor Kawal Swasembada Pangan di Bungo
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Yoyon Haryanto elaborasi strategi pendampingan Kementan oleh Polbangtan Bogor bagi SDM pertanian di Provinsi Jambi, selaku penanggung jawab wilayah Kabupaten Muaro Jambi dan Tebo.

Bungo, Jambi (B2B) - Kementerian Pertanian RI melalui Satuan Tugas (Satgas) Swasembada Pangan berupaya mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi pangan secara berkelanjutan.

Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah mencapai kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, salah satu titik lokasinya adalah Kabupaten Bungo di Provinsi Jambi.

Sebagai bagian dari program nasional, Satgas Swasembada Pangan di Kabupaten Bungo fokus pada pemberdayaan petani, peningkatan produktivitas lahan serta pemanfaatan teknologi pertanian terkini untuk mendukung hasil pertanian yang lebih optimal.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan agar Indonesia agar tidak bergantung pada pangan impor dari mancanegara.

"Guna mencapai swasembada pangan, Indonesia harus fokus pada peningkatan produksi dalam negeri, terutama komoditas penting seperti beras, jagung, kedelai, dan gula," katanya.

Mentan Amran juga menyoroti perlunya penyuluhan kepada petani dan penyediaan sarana produksi yang memadai  seperti benih unggul dan pupuk.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti yang menekankan pentingnya upaya mencapai swasembada pangan bagi kemandirian pangan nasional.
Salah satu pernyataan penting yang mencerminkan komitmennya terhadap hal ini adalah pentingnya mengembangkan kemampuan SDM pertanian baik petani, penyuluh, hingga para pengambil kebijakan.

Kabadan mengingatkan, swasembada pangan bukan hanya soal produksi, juga mencakup distribusi yang efisien, keberlanjutan lingkungan, dan keberagaman pangan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

"Oleh karena itu, peran penyuluh yang memiliki kapasitas untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani menjadi sangat krusial," ungkap Idha.

Guna mendukung upaya tersebut Kementan pada Kamis (5/12) menggelar Koordinasi Satgas Swasembada Pangan Provinsi Jambi di kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo, yang dihadiri Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto.

Tampak hadir Kepala Dinas TPHP Provinsi Jambi, Kepala BPSIP Jambi, Kepala Bapeltan Jambi, Tim Direktorat Buah dan Florikultura, Tim BBWS Sumatera VI dan Seluruh Kepala Dinas dan Kepala Bidang TP dan PSP se-Provinsi Jambi.

Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal terkait hasil survei kegiatan Oplah Tahun 2024 dan Rencana Oplah Tahun 2025; progres kegiatan Oplah Tahun 2024 dan Brigade Pangan Tahun 2024 - 2025.

Potensi kesanggupan Oplah pada 2025 seluas 20.278 hektar, Dinas Pertanian Kabupaten se-Provinsi Jambi menyatakan siap mendukung kegiatan percepatan Optimalisasi Lahan dan Brigade Pangan di Provinsi Jambi.

Direktur Polbangtan Bogor Yoyon Haryanto menyatakan, pihaknya siap mendukung program swasembada pangan  di wilayah Jambi sesuai penugasan dari Mentan Amran  Sulaiman, untuk mendorong optimalisasi lahan dan penumbuhkembangan Brigade Pangan khususnya di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya yakni Kabupaten Muaro Jambi dan Tebo.

"Dengan terus mendukung petani dan memperkenalkan teknologi yang tepat, Satgas Swasembada Pangan di Kabupaten Bungo dapat menjadikan wilayahnya lebih mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun untuk dipasarkan ke daerah lain," katanya.
 
Diharapkan pula, ungkap Yoyon, program tersebut dapat berkontribusi dalam menciptakan ketahanan pangan yang kokoh di tingkat nasional. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bungo of Jambi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.