Bimtek NTB, Kementan & DPR RI Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian Sumbawa

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bimtek NTB, Kementan & DPR RI Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian Sumbawa
POLBANGTAN MALANG: Anggota Komisi IV DPR-RI, Johan Rosihan [kiri] membuka Bimtek Sumbawa yang dihadiri 100 petani dan penyuluh didampingi Wakil Direktur III Polbangtan Malang, Andi Warnaen serta pejabat terkait.

Sumbawa, NTB [B2B] - Peningkatan kapasitas SDM pertanian merupakan faktor utama mewujudkan ketahanan pangan. Kementerian Pertanian RI mendukung upaya tersebut melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Malang sinergi dengan Komisi IV DPR-RI menggelar Bimbingan Teknik [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh pada sejumlah daerah di Indonesia.

Bimtek kali ini berlangsung di Hotel Sernu Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat [NTB] Kamis [20/6]. Bimtek dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR-RI, Johan Rosihan didampingi Wakil Direktrur III Polbangtan Malang, Andi Warnaen mewakili Direktur Setya Budhi Udrayana.

Bimtek bertajuk ´Stabilitas Harga Pangan´ diikuti oleh 100 petani dan penyuluh Sumbawa. Turut hadir Kepala Dinas Pertanian Pemkab Sumbawa, Ni Wayan Rusmiati; Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Sumbawa, M Ali dan Kepala Bulog Sumbawa.

Kegiatan Bimtek sejalan harapan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, Kementan menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian dengan mengoptimalkan sumber daya baik sumberdaya alam [SDA] maupun SDM serta memanfaatkan teknologi mutakhir, mekanisasi dan korporasi dari hulu hingga hilir.

“Penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani," kata Mentan.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.

“Siapa SDM pertanian? Ya petani, penyuluh, petani milenial, kelompok tani juga Gapoktan. Kami siap untuk menggenjot produktivitas dengan mendukung program-program pertanian,” katanya.

BPPSDMP Kementan, kata Dedi Nursyamsi, senantiasa berupaya meningkatkan kapasitas SDM melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.

Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan mengatakan bahwa Bung Karno di awal Kemerdekaan RI mengingatkan bahwa ´hidup mati suatu bangsa tergantung ketersediaan pangan´ dan Komisi IV DPR RI telah menginstruksikan Perum Bulog harus menyerap seluruh hasil panen padi petani.

“Pesan kami di Komisi IV DPR, kita harus bangga menjadi petani, biar kami yang mengawal kebijakan di pusat. Kami berharap forum ini bisa wadah untuk menyampaikan keluh kesah petani di level teknis,” katanya saat membuka Bimtek.

Lebih lanjut, Johan Rosihan berharap Komisi IV DPR RI dan Kementan sinergi mendukung kebijakan Kementan seperti pompanisasi serta pembentukan kelompok tani yang solid sebagai upaya bersama mengatasi kendala dan tantangan.

Sementara Wadir III Polbangtan, Andi Warnaen menekankan tentang potensi besar Sumbawa dalam hal luas lahan pertanian, namun infrastruktur dan pengetahuan yang masih terbatas menjadi hambatan yang perlu diatasi.

"Kementan terus berupaya untuk menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan global dan perubahan iklim ekstrim yang belum usai. Tak hanya itu, menjaga stabilitas harga pangan di pasaran menjadi tantangan kita bersama saat ini," katanya.

Kendala Lapangan
Kadistan Pemkab Sumbawa, Ni Wayan Rusmiati menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem sangat berpengaruh pada masa tanam yang ikut mundur. Banyak petani terdampak kekeringan akibat kemarau, Sumbawa juga terserang oleh hama belalang kumbara yang menyerang tanaman pangan.

“Kegiatan Bimtek ini kami harap seluruh penyuluh Sumbawa ikut turun mengantisipasi segala kendala dan tantangan di lapangan," katanya.

Sedangkan Kepala Dinas Koperindag Pemkab Sumbawa, M Ali menekankan peran penting kelompok tani [Poktan] dalam mempercepat pelayanan pertanianseperti pengadaan pupuk dan sarana prasarana lainnya.

“Ketika kita berbicara pertanian, maka peran kelompok tani menjadi penting. Karena mampu mempercepat proses pelayanan yang lebih baik seperti pupuk, sarpras pertanian dan lain sebagainya," katanya.

Selain itu, untuk menjamin kualitas produk pertanian, maka harus ada Nomor Induk Berusaha [NIB] apabila ada peserta Bimtek ingin dibuatkan NIB, maka Koperindag siap memfasilitasi.

Sedangkan dari Dinas Koperasi Zuhri Hanafi, menerangkan bahwa dalam bidang pangan, Bulog mendapat tiga mandat yakni penyerapan dan distribusi produk pertanian serta menjaga stabilitas harga pangan.

“Untuk harga produk pangan seperti jagung, pasti akan terserap, namun harga memang masih fluktuatif. Bulog sedang berupaya untuk menjaga harga, mudah-mudahan harga akan lebih setabil pada Juli 2024," ungkap Zuhri. [didit/timhumas polbangtanmalang]

Sumbawa of East Nusa Tenggara [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.