Gertam Padi Serentak, Kementan Sinergi Pemkab Tanah Laut Dukung PAT
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Tanah Laut, Kalsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) terus mendorong program Perluasan Areal Tanam (PAT) padi dengan tiga aksi utamanya yaitu optimasi lahan (Oplah) rawa, pompanisasi dan tumpang sisip (Tusip) padi gogo.
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman selalu menekankan bahwa solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah PAT.
Mentan meyakini apabila program tersebut dijalankan maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
"Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat," katanya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa dalam mencapai swasembada, upaya PAT dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan kedepan agar semakin meningkat.
"Saat ini produksi pangan kita berkurang, maka untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tersedia program PAT kita fokuskan," kata Kabadan yang akrab disapa Santi.
Kabadan Santi menegaskan bahwa para petani dan penyuluh merupakan ujung tombak dalam meningkatkan produksi padi melalui Program PAT dan optimasi luas panen.
"Mari para penyuluh, petani dan insan pertanian lainnya kita bekerjasama, bahu membahu mensukseskan program ini,” tegasnya.
Kabupaten Tanah Laut di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan salah satu lokasi Program PAT, dengan menggelar Gerakan Tanam (Gertam) Padi Serentak pada 11 Kecamatan yakni Panyipatan, Takisung, Kurau, Bumi Makmur, Bati-Bati, Tambang Ulang, Pelaihari, Bajuin, Batu Ampar, Jorong dan Kintap. Total luasan 1.122 Ha sebagai
implementasi Program PAT di Kalsel.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan(Pusluhtan) Bustanul Arifin Caya mengatakan Gertam Padi dilaksanakan secara estafet, berawal dari Kecamatan Takisung hingga puncaknya di Desa Handil Babirik, Kecamatan Bumi Makmur, Tanah Laut.
"Kegiatan percepatan tanam merupakan momentum penting untuk memanfaatkan peluang dalam meningkatkan Indeks Pertanaman atau IP sekaligus pendapatan petani," kata Bustanul selaku Penanggung Jawab (PJ) Satgas Antisipasi Darurat Pangan Kalsel.
Dengan cara ini, kata Bustanul, kita bisa meningkatkan IP dari satu ke dua, kemudian dari dua ke tiga sehingga siklus panen bisa dipercepat. Hasilnya akan lebih melimpah.
Sementara Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso yang mendukung kegiatan tersebut, berharap Gertam Padi dapat memotivasi para petani, khususnya generasi muda untuk mendukung pembangunan pertanian Kalsel.
“Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap muncul regenerasi petani, terutama petani muda melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services disingkat YESS,” katanya.
Gerakan ini, kata Budi Santoso, menjadi bagian dari komitmen Kementan untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional dan menjaga ketahanan pangan di masa mendatang.
Kegiatan Gertam Padi Serentak dihadiri oleh Pejabat (Pj) Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman; Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tanah Laut, Dandim 1009 Tanah Laut, Kapolres Tanah Laut, Kepala Kejaksanaan Negeri Kabupaten Tanah Laut, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementan di Provinsi Kalsel, penyuluh pertanian, petani dan kelompok tani (Poktan) Kayuh Baimbai.
Tanah Laut of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.