Sekjen Kementan Harapkan Dedikasi Wisudawan IPB Geluti Pertanian 4.0
Indonesian Govt encourages Agriculture Graduates Support Food Security
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Pemerintah RI mengharapkan wisudawan Institut Pertanian Bogor [IPB] mendedikasikan kemampuan dan keahliannya untuk mendukung kemajuan pertanian Indonesia di era 4.0, yang berperan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, berkontribusi besar sebagai sumber pendapatan rumah tangga petani [RTP] dan penyedia pangan bagi 267 juta penduduk. Kendati begitu Indonesia menghadapi tantangan kualitas SDM pertanian, karena lebih dari 70% petani hanya mengenyam tingkat pendidikan dasar.
"Negara dan bangsa mengharapkan dedikasi wisudawan IPB mendukung kemajuan pertanian Indonesia, dan seluruh wisudawan hari ini beruntung dapat menjalani pendidikan yang sangat baik dari kampus IPB," kata Sekjen Kementan, Momon Rusmono pada kegiatan 'wisuda mahasiswa IPB yang berlangsung pada Dies Natalis ke-56 di Bogor, Rabu pagi [25/9].
Menurutnya, sektor pertanian saat ini memiliki peranan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, salah satunya berkontribusi besar pada sumber utama pendapatan RTP dan penyedia pangan bagi 267 juta penduduk, namun hal itu terkendala kualitas SDM pertanian yang sebagian besar hanya pendidikan tingkat dasar.
Sementara kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0, katanya, menuntut penyiapan SDM profesional dan siap bersaing pada tatanan global, mengingat revolusi industri 4.0 merupakan sebuah lompatan besar dalam pemanfaatan teknologi otomatisasi tinggi yang ditopang infrastruktur berbasis internet.
"Hal ini berimplikasi bahwa sektor pertanian harus mampu melakukan transformasi menuju pertanian modern. Pengembangan pertanian 4.0 merupakan waktu yang tepat untuk menerapkan otomatisasi dan Internet of things (IoT) dalam proses produksi pertanian," katanya.
Secara khusus, Momon mengatakan upaya tersebut telah dilakukan Kementan dalam bentuk kebijakan dan program strategis yang dilakukan Kementerian Pertanian selama lima tahun terakhir. Kementan mengembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi, pemanfaatan lahan pasang surut, peningkatan produksi Padi, Jagung, Kedelai melalui Upsus Pajale, dan peningkatan populasi ternak sapi dengan Upsus Siwab, yang kesemuanya mengandalkan mekanisasi dan teknologi.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, kata Momon, pihaknya juga telah melakukan optimalisasi lahan rawa lebak dan pasang surut yang selanjutnya tertuang dalam program Selamatkan Rawa dan Sejahterakan Petani (SERASI).
"Pada tahun ini program tersebut dilakukan Kementan pada luasan 500 ribu hektare di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Dengan program serasi, petani diharapkan mampu menanam padi lebih dari satu kali, dan produksi meningkat menjadi lima sampai enam ton per hektar," katanya.
Dengan berbagai capaian tersebut, Momon Rusmono berhatap seluruh alumni IPB mendedikasikan diri pada kemajuan pertanian Indonesia. Menurutnya, para wisudawan beruntung dapat menjalani pendidikan yang sangat baik dari kampus IPB.
"IPB memiliki keunikan dalam sistem perkuliahannya. Saya sebagai alumni menjadi lebih adaptif terhadap berbagai lingkungan pekerjaan dan lebih mandiri dalam menyelesaian permasalahan. Untuk itu, saya berharap saudara turut menjadi bagian kemajuan bangsa ini," katanya.
Momon sebagai alumni IPB hingga jenjang doktor [S3] mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan mengharapkan IPB semakin meningkatkan mutu dan kualitas pendidikanya agar terus mewarnai pembangunan SDM pertanian di indonesia.
"Selamat bergabung di Himpunan Alumni IPB. Karya dan pengabdian cemerlang saudara-saudara kami tunggu. Saya yakin Saudara akan menjalani petualangan kehidupan dengan sukses karena telah ditempa di ladang persemaian benih IPB," katanya.
Bogor of West Java [B2B] - Indonesian government expects graduates of the Bogor Agricultural Institute [IPB] dedicate their abilities and expertise to support the advancement of Indonesian agriculture in the 4.0 era, which plays a strategic role in national economic development, according to the senior official of the agriculture ministry.