Kementan laksanakan Gerakan Tanam Serentak Padi Gogo di Pakpak Bharat Sumut

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Kementan laksanakan Gerakan Tanam Serentak Padi Gogo di Pakpak Bharat Sumut
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini [tengah] memimpin Gerakan Gerakan Tanam Serentak Padi Gogo di Desa Siempat Rube II didampingi Kadistan Pemkab Pakpak Bharat, Aei Johan dan petani setempat.

Pakpak Bharat, Sumut [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] pada Polbangtan Medan melaksanakan Gerakan Tanam Serentak Padi Gogo di Desa Siempat Rube II, Kecamatan Siempat Rube di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara pada Jumat [6/9].

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Pakpak Bharat, Aei Johan, Babinsa dari Koramil 06/Kerajaan serta para penyuluh dan petani di Desa Siempat Rube II.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyampaikan butuh langkah yang cepat dan startegis untuk mengantisipasi krisis pangan.

“Jika tidak ada langkah cepat dan strategis, maka akan berakibat fatal pada seluruh sektor. Untuk itu seluruh insan pertanian harus bergerak cepat agar krisis pangan dapat dicegah secepat mungkin,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan Program PAT bertujuan mendukung peningkatan produktivitas dan produksi pertanian bagi pemenuhan kebutuhan pangan rakyat.

Hal itu diamini oleh Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini bahwa Gerakan Tanam Serentak merupakan satu hal yang harus dikawal terus.

“Kita harapkan Gerakan Tanam Serentak ini menjadi gairah baru bagi kita, agar semakin bersemangat dalam upaya mewujudkan swasembada bera. Dengan begitu, kita bisa mandiri pangan, tidak bergantung kepada impor,” ujarnya.

Menurut Yuliana, pangan akan semakin sulit untuk didapatkan mengingat dunia saat ini mulai kesulitan pangan. Untuk itu, tambahnya, negara yang berdaulat pangan akan menjadi negara yang kuat.

“Kita harus bisa berdiri sendiri, menjadi negara berdaulat pangan, tidak diembargo oleh pihak asing. Ini adalah titik mulai kegiatan Gerakan Tanam Padi di Kabupaten Pakpak Bharat," ungkapnya.

Yuliana Kansrini mengharapkan di seluruh Kabupaten Pakpak Bharat, para petaninya bisa dan mau menanam padi baik padi sawah ataupun padi gogo.

Kepala Dinas Pakpak Bharat, Adei Johan mengatakan pihaknya tetap terus mendukung program Kementan untuk mewujudkan swasembada pangan.

“Kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan musim tanam kedua, merupakan bagian dari Program Perluasan Areal Tanam atau PAT," katanya.

Adei Johan mengakui, PAT merupakan program strategis Kementan dalam mewujudkan swasembada beras nasional, sebagai suatu gebrakan untuk menjaga stabilitas pangan.

Dia menambahkan, pihaknya menargetkan setidaknya akan ada 10 hektar lahan persawahan di tiap desa yang akan ditanami padi gogo.

"Tentunya, dengan jumlah tersebut akan bisa membantu ketersediaan pangan, serta mengurangi ketergantungan pangan Pakpak Bharat dari daerah lain," kata Adei Johan. [yenni/ira/timhumas polbangtanmedan]

Pakpak Bharat of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.