Peran BPP, Kementan Tingkatkan Pendampingan Petani Milenial di Wilayah Binaan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Peran BPP, Kementan Tingkatkan Pendampingan Petani Milenial di Wilayah Binaan
POLBANGTAN BOGOR: Kegiatan Rapat Koordinasi hasil kegiatan Program YESS tahun 2023 dan 2024 yang mengundang dinas pertanian dan perangkat daerah wilayah binaan YESS PPIU Jawa Barat.

Bandung, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus melakukan pendampingan untuk terciptanya wirausahawan milenial pertanian yang tangguh dan berkualitas melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Tahun 2024 telah dilakukan. 

Dalam rangka perencanaan pendampingan pasca Program YESS, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Barat akan menyusun hasil evaluasi dan capaian yang telah dilaksanakan pada tahun 2023 dan 2024.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam setiap kesempatan selalu mendukung penuh segala aktivitas petani muda dalam memajukan pertanian, dengan berbagai program yang mendukung optimalisasi produksi pangan di Indonesia. 

"Program peningkatan produksi pangan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari stakeholders terkait hingga petani muda sebagai sasaran target", ujarnya.

Sependapat dengan Mentan, Pelaksana Tugas [Plt] Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa adanya Program YESS dapat mendorong petani muda untuk berpartisipasi aktif dalam peningkatan pangan Indonesia. 

"Pemilihan dan pembelajaran ini mendorong petani muda untuk terus melakukan promosi dan mengajak kaum muda terlibat aktif di sektor pertanian", jelasnya. Dedi pun mengapresiasi langkah anak-anak muda yang mau bergerak di sektor pertanian dan mengambil peranan dalam pembangunan pertanian nasional.

Untuk itu, dilaksanakan Rapat Koordinasi untuk menyampaikan dan mengkoordinasikan hasil kegiatan Program YESS tahun 2023 dan 2024 yang mengundang dinas pertanian dan perangkat daerah wilayah binaan YESS PPIU Jabar pada Kamis (20/6) di Hotel De Java, Bandung.

Aminudin, selaku Project Manager PPIU Jawa Barat mengatakan bahwa tujuan Rakorda digelar adalah untuk menginformasikan kegiatan Program YESS selama tahun 2024, 

"Dalam forum ini, diharapkan kami dapat mengidentifikasi problem dan kendala, menyampaikan bimbingan teknis terkait Program YESS, mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, sehingga DIT dan DCT dapat bersinergi dalam pelaksanaan kegiatan Program YESS mengenai perbaikan dan perencanaan untuk pendampingan petani muda setelah program YESS selesai," ujar Amin.

Pada kesempatan tersebut, PPIU Jawa Barat menjaring aspirasi dari perangkat daerah binaan. Termasuk laporan teknis dilapangan, kendala, dan strategi yang akan dilakukan dalam pendampingan pasca Program YESS selesai. Kabupaten Cianjur misalnya. Merupakan salah satu wilayah dengan jumlah calon penerima manfaat terbanyak.

Rapat koordinasi ini menuai kesepakatan bahwa setelah program YESS selesai, kabupaten wilayah binaan tidak perlu membuat program-program lain yang jauh, karena program YESS sendiri sudah dirasa cukup efektif. 

Dengan begitu, wilayah binaan hanya mereplikasi atau adopsi saja dari kegiatan program YESS. Meskipun masih perlu adanya beberapa perbaikan, yaitu petani muda yang belum establish dalam mendapatkan kredit walaupun dengan suku bunga yang terhitung rendah.

Selain itu, pemberdayaan peran BDSP atau meningkatkan kapasitas BPP kedepannya sangat diperlukan untuk menjadi fasilitas bagi para petani muda dalam wadah belajar di bidang pertanian. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bandung of West Java [B2B] - The Ministry of Agriculture continues to provide assistance to create strong and high-quality agricultural millennial entrepreneurs through the 2024 Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) program.

In the context of planning assistance after the YESS Program, the Bogor Agricultural Development Polytechnic (Polbangtan) as the West Java Provincial Project Implementation Unit (PPIU) will compile the results of evaluations and achievements that have been implemented in 2023 and 2024.

For this reason, a Coordination Meeting was held to convey and coordinate the results of the 2023 and 2024 YESS Program activities which invited the agricultural services and regional apparatus of the West Java YESS PPIU assisted area on Thursday (20/6) at the De Java Hotel, Bandung.

The Minister of Agriculture (Mentan) Amran Sulaiman always fully supports all the activities of young farmers in advancing agriculture, with various programs that support the optimization of food production in Indonesia.

"The program to increase food production requires the involvement of various parties, from relevant stakeholders to young farmers as targets," he said.

In agreement with the Minister of Agriculture, Acting [Plt] Head of BPPSDMP Ministry of Agriculture, Dedi Nursyamsi stated that the YESS Program could encourage young farmers to actively participate in improving Indonesia´s food.

"This selection and learning encourages young farmers to continue to promote and invite young people to be actively involved in the agricultural sector," he explained. Dedi also appreciated the steps taken by young people who want to move into the agricultural sector and take a role in national agricultural development.

Aminudin, as Project Manager of PPIU West Java, said that the purpose of the Rakorda being held was to inform YESS Program activities during 2024,

"In this forum, it is hoped that we can identify problems and obstacles, provide technical guidance related to the YESS Program, get support from various parties, so that DIT and DCT can synergize in implementing YESS Program activities regarding improvements and planning for assisting young farmers after the YESS program is completed," " said Amen.

On this occasion, PPIU West Java collected aspirations from regional officials. Including technical reports in the field, obstacles, and strategies that will be carried out in mentoring after the YESS Program is completed. Cianjur Regency for example. This is one of the regions with the largest number of potential beneficiaries.

This coordination meeting resulted in an agreement that after the YESS program was completed, the districts in the target area did not need to create other far-reaching programs, because the YESS program itself was deemed to be quite effective.

That way, the target area only replicates or adopts the YESS program activities. Although there still needs to be some improvement, namely young farmers who have not yet established themselves in getting credit even at relatively low interest rates.

Apart from that, empowering the role of BDSP or increasing the capacity of BPP in the future is very necessary to become a facility for young farmers in learning in the agricultural sector. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]