Polbangtan Malang Dorong Peran Generasi Muda dalam Swasembada Protein

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Malang Dorong Peran Generasi Muda dalam Swasembada Protein
POLBANGTAN MALANG: Dalam sambutannya, Wakil Direktur Novita Dewi Kristanti menegaskan pentingnya kontribusi institusi pendidikan vokasi dalam mencetak SDM yang kompeten di bidangnya.

Malang, Jatim (B2B) - Sebanyak 380 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Polbangtan Malang memgikuti Kuliah Tamu pada Selasa (3/12) di Aula Sasana Giri Sabha. 

Hadir dua narasumber dari sektor peternakan, Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. 

Kuliah Tamu bertajuk 'Dukungan Sektor Peternakan dalam Pencapaian Swasembada Daging, Susu, dan Telur Nasional' bertujuan memperkuat wawasan mahasiswa tentang kontribusi sektor peternakan dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya langkah nyata untuk mencapai swasembada pangan sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

“Presiden Prabowo berulang kali menekankan bahwa kita harus mampu swasembada pangan, dengan waktu sesingkat-singkatnya dan itu adalah tujuan bersama kita," katanya.

Mentan Amran menekankan tentang pentingnya peningkatan jumlah peternak lokal, untuk mengurangi ketergantungan pada impor daging dan susu beku yang nilainya mencapai Rp37 triliun per tahun. 

"Dengan populasi 278 juta jiwa, Mentan berharap sektor peternakan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal secara mandiri, agar dapat menikmati manfaat lebih besar, khususnya aspek ekonomi.

Sejalan dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, upaya meningkatkan produktivitas peternakan sapi sangat relevan dengan program pemerintah dalam mewujudkan swasembada daging. 

Dalam sambutannya, Wakil Direktur Novita Dewi Kristanti menegaskan pentingnya kontribusi institusi pendidikan vokasi dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidangnya. 

“Cita-cita kita bersama adalah mewujudkan swasembada pangan melalui peningkatan SDM dan hilirisasi produk. Kami berharap mahasiswa dapat menyimak dan mengambil manfaat dari kuliah tamu ini untuk mendukung visi besar bangsa,” ungkapnya.

Acara ini menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan tinggi untuk bersinergi dengan sektor peternakan dalam membangun kemandirian pangan nasional.

Dalam sesi Kuliah Tamu, Kepala BBIB Singosari, Akbar memaparkan materi bertajuk “Peran BBIB Singosari dalam Mendukung Swasembada Daging dan Susu Nasional” mengurai tentang sejumlah inovasi yang telah dikembangkan seperti semen beku sexing yang memungkinkan seleksi jenis kelamin anak sapi. 

“Teknologi ini berdampak signifikan pada peningkatan produktivitas dan kualitas hasil ternak,” katanya.

Selain itu, kata Akbar, BBIB Singosari juga terus melakukan pemetaan genetik untuk mendukung pengembangan ternak berkualitas tinggi.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani menekankan pentingnya adaptasi di tengah berbagai tantangan global yang memengaruhi sektor peternakan. 

“Sikap adaptif terhadap perubahan sangat diperlukan agar kita mampu meningkatkan produktivitas peternakan secara berkelanjutan,” katanya.

Kuliah tamu ini menjadi ajang penting bagi mahasiswa, terutama mereka yang mendalami bidang peternakan dan agribisnis. Melalui kuliah tamu ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami peran teknologi dan adaptasi dalam menghadapi tantangan di sektor peternakan.

Selain itu, acara ini juga membuka wawasan peserta tentang peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai swasembada daging, susu, dan telur. Generasi muda diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional di masa depan. [didit/timhumas polbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.