Naik 70%, Ekspor Karet 2014 - 2018 Meningkat ke 53,2 ribu ton
Indonesia`s Rubber Latex Exports Increased by 70% in the Last 4.5 Years
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Ekspor getah karet Indonesia selama 4,5 tahun terakhir meningkat cukup tajam, seperti dilansir Badan Pusat Statistik [BPS] bahwa volume dan nilai ekspor getah karet meningkat dari 31,2 ribu ton ke 53,2 ribu ton atau naik 70%, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia adalah produsen karet alam terbesar kedua di dunia.
Data BPS menunjukkan volume dan nilai ekspor getah karet kita untuk periode 2014-2018 meningkat tajam dari 31,2 ribu ton menjadi 53,2 ribu ton. Atau dengan kata lain jumlahnya meningkat signifikan sekitar 70 persen," kata Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian - Kementerian Pertanian [PSEKP Kementan] Sudi Mardianto di Jakarta, Kamis [22/8].
Meningkatnya ekspor karet Indonesia merupakan hasil kerja keras petani karet yang selama ini terus menjaga kualitas, karena itu, produksi yang ada mampu menembus pasar dunia seperti India dengan nilai transaksi mencapai US$15,4 juta [27,23%] dan Vietnam senilai US$12,9 juta.
"Kita juga mengekspor ke China senilai US$8,3 juta, Singapura US$3,3 juta dan Bangladesh US$2,5 juta," kata Sudi Mardianto.
Menurutnya, nilai ekspor karet meningkat tajam dari US$37 juta menjadi US$56,6 juta atau naik 53%, yang merupakan implementasi kebijakan dan program terobosan Kementan yang memangkas sejumlah regulasi ekspor dan mempermudah proses perijinan. Faktanya, getah karet Indonesia terus menunjukkan nilai yang kompetitif di pasar nasional maupun internasional. Ke depan, produksi dan kualitasnya diprediksi meningkat seiiring program peremajaan kebun karet rakyat melalui Program BUN500.
"Salah satu upaya yang kami sarankan adalah dengan mengundang investor untuk membangun industri pengolahan karet di daerah sentra perkebunan rakyat. Upaya ini secara operasional akan menggunakan pendekatan korporasi, sehingga petani karet dapat manfaat yang besar dari pengolahan getah karet yang dihasilkan," katanya.
Sebagaimana diketahui Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian [Ditjenbun] saat ini tengah memacu peningkatan produksi komoditas perkebunan dengan meluncurkan program BUN500, untuk mengembalikan kejayaan komoditas perlebunan menopang perekonomian rakyat.
Ketersediaan benih unggul merupakan faktor penentu meningkatkan produksi berdaya saing tinggi, dan solusi bagi kendala yang dihadapi karena ketersediaan benih unggul dipastikan mampu memenuhi kebutuhan, terutama untuk perkebunan rakyat.
Kegiatan dukungan perbenihan perkebunan ini melalui APBN-P 2017 dan 2018, menyediakan benih bermutu tanaman perkebunan. Di mana dilaksanakan secara non swakelola dan swakelola dengan melibatkan UPT Pusat lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, UPTD Perbenihan, maupun kelompok masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun kebun sumber benih dalam bentuk kebun entres maupun kebun induk penghasil biji selama kurun waktu 2020-2024. Diharapkan program yang telah direncanakan ini dapat dicapai dengan baik mulai dari mutu teknik maupun mutu genetik.
Jakarta [B2B] - Indonesia's rubber latex exports during the last 4.5 years increased significantly as reported by the Central Statistics Agency [BPS] that the volume and value of rubber latex exports increased of 31.2 to 53.2 thousand tons or up 70%, as well as establishing Indonesia to remain the second largest natural rubber producer in the world, according to senior official of the agriculture ministry.