Program PAT Mojokerto, Kementan Pantau Pompanisasi di Kecamatan Jatirejo

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Program PAT Mojokerto, Kementan Pantau Pompanisasi di Kecamatan Jatirejo
POLBANGTAN MALANG: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan pompanisasi diharapkan mampu mengatasi kendala irigasi, terutama di daerah yang tidak memiliki akses air irigasi alami, seperti lahan tadah hujan.

Mojokerto, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan Program Perluasan Areal Tanam [PAT] saat ini menggalakkan salah satunya program pompanisasi.

"Program PAT bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan perluasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” katanya.

Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti menyebutkan, PAT menjadi solusi cepat dalam memitigasi kekeringan akibat El Nino.

"Diharapkan Program PAT dapat membantu dalam upaya perluasan area tanam yang nantinya akan meningkatkan produksi padi," kata Kabadan yang akrab disapa Santi.

Program PAT, katanya lagi, merupakan inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan melalui penggunaan teknologi pompanisasi yang efisien.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan pompanisasi diharapkan mampu mengatasi kendala irigasi, terutama di daerah yang tidak memiliki akses air irigasi alami, seperti lahan tadah hujan.

"Program PAT sangat penting meningkatkan produktivitas pangan nasional, terutama di daerah yang kerap menghadapi kendala irigasi," katanya.

Udrayana menambahkan, Program PAT yang dicanangkan oleh Kementan bertujuan memaksimalkan pemanfaatan lahan dan sumber daya air dengan menggunakan pompa air, terutama di wilayah dengan ketersediaan air yang terbatas.

"Sinergi antarinstansi di tingkat daerah, termasuk kelompok tani, pemerintah desa, dan BPP, terus didorong untuk memastikan kesuksesan Program PAT," katanya lagi.

Berdasarkan arahan tersebut, Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Jatirejo melaksanakan kegiatan monitoring pada sejumlah lokasi di Kecamatan Jatirejo terkait pelaksanaan Pompanisasi sebagai bagian Program PAT, Selasa [10/9].

Kegiatan tersebut difokuskan pada observasi lahan pertanian dan penggunaan pompa air pada beberapa desa termasuk Desa Gading, Kumitir, Jatirejo, dan Gebangsari.

Penyuluh Pertanian Lapangan [PPL] dari BPP Jatirejo, Yoyok bersama Ketua Kelompok Tani [Poktan] setempat, Ahmad Safiudin serta perwakilan dari Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Malang, hadir untuk memantau kondisi pompa air dan kegiatan pompanisasi yang dilakukan oleh kelompok tani.

Mereka melihat secara langsung bagaimana pompa-pompa tersebut dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian, terutama pada musim kemarau seperti saat ini, di mana pasokan air menjadi kendala utama bagi para petani.

Dalam kegiatan tersebut, Yoyok memberikan arahan dan bimbingan terkait dengan teknik pompanisasi yang tepat untuk memastikan lahan pertanian siap untuk ditanami.

Para petani dijelaskan mengenai langkah-langkah utama dalam kegiatan pompanisasi, mulai dari pembelian bahan bakar untuk diesel, memastikan jarak lahan dari sumber air, hingga proses pengairan yang harus dilakukan hingga tanah siap ditanami padi atau jagung.

"Program PAT melalui pompanisasi merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan produktivitas pertanian dengan memperluas lahan tanam dan mengoptimalkan lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal," kata Yoyok. [didit/timhumas polbangtanmalang]

Mojokerto of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.