Dukung Petani, Kementan Maksimalkan Pompanisasi di Leuwiliang Bogor
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI menggalakkan Program Perluasan Areal Tanam [PAT] dan Pompanisasi untuk mengatasi kekeringan lahan dan meningkatkan produksi tanaman pangan.
Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Bogor turut menyukseskan program Kementan dengan menjadi ´perpanjangan tangan´ bagi kegiatan monitoring bantuan pompa air pada Gapoktan Maju Jaya di Desa Mekar Sari, Kecamatan Leuwiliang di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Kamis [5/9].
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengingatkan dalam berbagai kesempatan bahra Program PAT saat ini menggalakkan salah satunya program pompanisasi.
"Pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan perluasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” katanya.
Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa Program PAT menjadi solusi cepat dalam mitigasi kekeringan akibat El Nino.
"Diharapkan, pompanisasi yang dilaksanakan dapat membantu dalam upaya perluasan area tanam yang nantinya akan meningkatkan produksi padi," kata Kabadan yang akrab disapa Santi.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan Program PAT melalui pompanisasi yang diinisiasi oleh Kementan.
"Tujuannya, memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian dan sumber daya air melalui penggunaan pompa air, terutama di wilayah-wilayah dengan keterbatasan irigasi alami." katanya.
Dengan luasan lahan lima hektar, Gapoktan Maju Jaya mendapat bantuan satu unit pompa dari Kementan, dan pengawalan Program PAT tersebut didampingi oleh Yulianto, penyuluh dari dinas pertanian setempat.
Ketua Gapoktan Maju Jaya, Syarifudin mengatakan bahwa pompa diterima dalam keadaan baik dan siap pakai.
“Selama ini pompa disimpan di kantor kepala desa agar semua petani yang tergabung dalam Gapoktan bisa memakai dengan nyaman,” katanya.
Dia menambahkan, sejauh ini pompa digunakan bukan hanya untuk mengairi padi, namun untuk tanaman palawija seperti jagung, kangkung dan bayam. Untuk tanaman jagung, pompa digunakan di malam hari, karena cuaca lebih dingin.
Yoyon Haryanto menambahkan, dampak pompa terhadap aspek lainnya adalah petani tidak perlu membuat bendungan lagi untuk mengairi sawah.
"Petani menginginkan ada pendampingan terkait dengan teknik tanam jajar legowo agar bisa memotivasi petani lainnya untuk menerapkan sistem tersebut," katanya lagi. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such
as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support
Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to
produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And
Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian
Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial
entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman
stated that the government´s commitment to developing agriculture,
especially in the development of advanced, independent and modern
agricultural human resources.
“The goal is to increase the income
of farming families and ensure national food security. Farmer
regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister
Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through
vocational education, we connect campuses with industry so that
Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things,"
Sulaiman said.