Mahasiswa Polbangtan Kementan Dukung Program Perluasan Areal Tanam di Jonggol

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mahasiswa Polbangtan Kementan Dukung Program Perluasan Areal Tanam di Jonggol
POLBANGTAN BOGOR: Mahasiswa Polbangtan Bogor ikut andil dalam program PAT di Jonggol, Bogor yakni Awan Sobaran dan Muhammad Aldiki Fadholi, mahasiswa Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan.

Bogor, Jabar (B2B) - Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mesin pompa air bagi petani sasaran telah dilaksanakan di BPP Wilayah XII Jonggol, Kabupaten Bogor Timur pada Jumat (22/11).

Program tersebut merupakan kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Pertanian RI untuk mendukung efektivitas dan efisiensi penggunaan pompa air dalam Program Perluasan Area Tanam (PAT).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak termasuk penyuluh, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Pertamina, serta Kementerian ESDM.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan Kementerian Pertanian RI terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis.

"Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif, sehingga cita-cita menuju swasembada pangan dapat tercapai," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa program PAT bertujuan memenuhi kebutuhan pangan pokok, yang akan semakin meningkat.

“PAT harus difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok," katanya.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, dalam pelaksanaannya, petani penerima manfaat tidak hanya menerima bantuan berupa paket konversi pompa, juga mendapatkan pelatihan teknis cara pemasangan, penggunaan serta perawatan mesin berbasis BBG.

Program PAT dirancang untuk memberikan solusi hemat energi bagi petani. Mesin pompa berbasis gas dianggap lebih ramah lingkungan, ekonomis, dan efisien ketimbang dengan mesin berbasis BBM.

"Harapannya, penerapan teknologi akan membantu meningkatkan produktivitas petani serta memperluas cakupan lahan pertanian di Kabupaten Bogor Timur," katanya.

Para petani penerima bantuan menunjukkan antusiasme tinggi terhadap PAT. Selain paket konversi, mereka juga mendapatkan perlengkapan tambahan seperti oli dan tabung gas LPG untuk mendukung operasional mesin pompa air.

“Dengan bantuan ini, kami merasa lebih percaya diri dan bersemangat untuk meningkatkan kinerja dalam mengelola lahan kami,” kata salah satu petani penerima bantuan.

Mahasiswa Polbangtan Bogor ikut andil dalam program PAT yakni Awan Sobaran dan Muhammad Aldiki Fadholi, mahasiswa Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan melakukan pengabdian masyarakat untuk mendukung sukses program PAT dan membina petani sekitar.

Yoyon Haryanto menambahkan, Kementan menegaskan bahwa PAT tidak hanya bertujuan mendukung para petani secara teknis, juga untuk mendorong adopsi teknologi yang lebih modern dalam sektor pertanian.

Pemerintah berharap semangat petani meningkatkan kinerja, dengan optimalisasi penggunaan pompa air berbasis BBG, diharapkan kegiatan PAT berjalan lebih lancar dan menghasilkan dampak positif bagi ketahanan pangan di wilayah Bogor Timur.

Awan Sobaran mengatakan mesin yang diberikan untuk BPP Wilayah XII 36 berupa bantuan konversi pompa dari BBM ke BBG adalah inisiatif pemerintah bagi penggunaan energi lebih efisien, ramah lingkungan, dan hemat biaya dalam sektor pertanian.

“Konversi bertujuan mengurangi ketergantungan petani terhadap BBM yang harganya fluktuatif, sekaligus mendukung pemanfaatan gas bumi yang lebih stabil dan ekonomis,” katanya.

Keberhasilan program, ungkap Awan, memerlukan sinergi antara pemerintah, penyuluh dan petani dalam memastikan alat-alat yang diberikan digunakan secara optimal dan berkelanjutan. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.