Dukung IMMACo di Kapuas, Kementan Siapkan Generasi Milenial Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Dukung IMMACo di Kapuas, Kementan Siapkan Generasi Milenial Pertanian
SMKPPN BANJARBARU: Pertemuan dan koordinasi dengan Dinas Pertanian Pemkab Kapuas oleh Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso [ke-2 kanan[ didampingi Project Manager PPIU Program YESS Kalimantan Selatan, Angga Tri AP.

Kapuas, Kalteng [B2B] - Pelibatan generasi muda pertanian oleh mahasiswa politeknik lingkup Kementerian Pertanian RI pada prasarana dan sarana pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah [Kalteng] diupayakan oleh Unit Pelaksana Teknis [UPT] pendidikan Kementan di Kalimantan yakni SMK-PP Negeri Banjarbaru di Kabupaten Kapuas, untuk mendukung Program IMMACo.

Upaya tersebut ditempuh oleh Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso pada pertemuan dan koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian Pemkab Kapuas, Yaya SP, dilanjutkan kunjungan pada dua lokasi Unit Pelayanan Jasa Alsintan [UPJA] di wilayah Kecamatan Dadahup, Kapuas selama dua hari, 2 dan 3 September lalu.

Kunjungan Budi Santoso dan Kadistan Yaya SP pada UPJA di Desa Bentuk Jaya dan Desa Petak Batuah, Kecamatan Dadahup didampingi oleh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Dadahup, turut dihadiri Project Manager PPIU Program YESS Kalimantan Selatan, Angga Tri AP.

Koordinasi dan kunjungan tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa Kementan terus berupaya meningkatkan produktivitas padi nasional melalui Program Indonesian Millenial for Modern Agriculture Corporation [IMMACo].

"IMMACo merupakan program inisiatif strategis Kementan untuk memperluas lahan produktif dan mengintegrasikan subsektor terkait, guna memperkuat ketahanan pangan Indonesia," katanya.

Mentan mengingatkan, situasi dunia saat ini dalam kondisi tidak menentu terkait pangan, sekitar 60 negara mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia yang terdampak.

"Jangan sampai krisis pangan ini singgah di republik yang kita cintai ini," kata Mentan Amran.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti mengatakan, Program IMMACo adalah inisiatif Kementan.

"Tujuannya, meningkatkan produktivitas dan daya saing petani melalui pembentukan korporasi yang mengelola kegiatan pertanian berbasis bisnis," kata Kabadan yang akrab disapa Santi.

Dia menambahkan, IMMACo memilik 8 Pilar Utama yakni konsolidasi petani, konsolidasi manajemen usaha, inovasi dan kesesuaian teknologi, dukungan infrastruktur dan logistik, akses pembiayaan, off taker, digitalisasi dan sinergi.

Kunjungi UPJA di Kapuas
Mendukung Program IMMACo, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab pada beberapa kabupaten di Kalteng.

Kegiatan diawali kunjungan dan pertemuan dengan Kadistan Pemkab Kapuas, Yaya SP, Senin [2/9] terkait Program IMMACo, yang melibatkan generasi muda bidang pertanian dari Polbangtan dan PEPI.

“Nantinya, kegiatan tersebut akan melibatkan alumni dari Polbangtan dan PEPI sebanyak 100 orang, mereka akan mendampingi UPJA di wilayah tersebut untuk pengelolaan hingga maintenance,” kata Budi Santoso.

Kadistan Yaya SP menyambut baik dan mendukung Program IMMACo dari Kementan bahwa anak-anak muda yang akan diajak untuk mengelola program terus akan senang dan semangat karena bersentuhan dengan teknologi.

Setelah pertemuan dan koordinasi, pada Selasa [3/9], Tim SMK-PP Negeri Banjarbaru mengunjungi dua lokasi UPJA di Kecamatan Dadahup, Kapuas didampingi oleh Koordinator BPP setempat. Kedua lokasi UPJA berada di Desa Bentuk Jaya dan Desa Petak Batuah.

"Kedua UPJA di lokasi tersebut sudah berjalan semenjak 2019, dengan kategori masih berkembang. Kepemilikan aset awal dari bantuan pemerintah," kata Budi Santoso.

Dalam operasionalnya, UPJA masih memerlukan pendampingan agar pengelolaannya lebih maksimal dan meningkat menjadi UPJA profesional. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Kapuas of Central Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.