LSP Pertanian Nyatakan 118 Siswa SMKPPN Kementan di Sembawa Kompeten

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


LSP Pertanian Nyatakan 118 Siswa SMKPPN Kementan di Sembawa Kompeten
SMKPPN SEMBAWA: Asesor LSP, Arief Wicaksono menyatakan setelah serangkaian proses USP, 118 peserta USP dinyatakan kompeten pada bidangnya seperti perkebunan, budidaya tanaman sayuran, perunggasan, dan agroindustri.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian menyiapkan lulusan SMK PP Negeri Sembawa menjadi SDM yang siap kerja dan bisnis, selaku job seeker maupun job creator setelah mengikuti sertifikasi kompetensi sesuai bidang yang dikuasai. 

Kegiatan sertifikasi kompetensi merupakan upaya SMK-PP Negeri Sembawa sebagai institusi pendidikan vokasi Kementan terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan. 

Komitmen tersebut diimplementasikan pada Pelaksanaan Tempat Uji Kompetensi [TUK] oleh SMKPPN Sembawa dengan menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] untuk menggelar Uji Sertifikasi Profesi [USP] selama empat hari, 11 - 14 Mei 2022. 

Upaya tersebut sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa generasi milenial harus mengambil peran dalam pembangunan pertanian. 

"Mereka memiliki gagasan kreatif yang akan mampu mengawal pembangunan pertanian menuju maju, mandiri dan modern," kata Mentan.

Sebagaimana diketahui, Sertifikat Kompetensi berbeda dengan ijazah dari sekolah atau perguruan tinggi. Sejumlah perusahaan menilai Sertifikat Kompetensi lebih penting karena kualitas dari calon pekerja dapat diketahui baik aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.

"Sertifikat bisa memperlihatkan bahwa seseorang yang lolos dari instansi atau sekolah tertentu siap kerja sesuai bidang yang dikuasai," kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa Kementan melalui politeknik atau pendidikan vokasi seperti SMK-PP akan terus berupaya menghasilkan SDM profesional, berjiwa wirausaha dan daya saing tinggi.

“Salah satu indikasi keberhasilan pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh dunia usaha atau dunia industri," katanya.

Kepala Sekolah SMKPP Negeri Sembawa, Yudi Astoni mengatakan bahwa penyelenggaraan USP di TUK SMKPPN Sembawa selama empat hari terdiri atas Skema Mandor Pemeliharaan Kebun yang diikuti 20 orang dari Prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan, Skema Mandor Panen diikuti 12 orang, Skema Pembudidaya Sayuran akan diikuti 30 orang dari Prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

"Sementara Skema Vaksinator akan diikuti 19 orang, Skema Operator Farm/Anak Kandang Unggas Pedaging akan diikuti 10 orang, Skema Pembuat Selai Buah diikuti 27 orang dari Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian," kata Yudi Astoni.

Mewakili Asesor LSP, Arief Wicaksono mengatakan bahwa USP telah berjalan dengan lancar. Diawali pra asesmen pada 11 Mei, ujian tulis/wawancara/lisan pada 12 Mei, observasi 13 Mei dan pengumuman hasil USP pada 14 Mei.

"Setelah melalui serangkaian proses USP, 118 peserta USP dinyatakan kompeten pada bidangnya seperti perkebunan, budidaya tanaman sayuran, perunggasan, dan agroindustri," kata Arief Wicaksono pada penutupan pelaksanaan dan pengumuman hasil USP.

Dia berharap menyandang kata ´kompeten´, maka peserta diharapkan sudah memiliki bekal untuk terjun di dunia usaha dan industri. [timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.