Perkuat Brigade Pangan Sumsel, Kementan Kerahkan Pendamping & Mentor

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Perkuat Brigade Pangan Sumsel, Kementan Kerahkan Pendamping & Mentor
SMKPPN SEMBAWA: Koordinasi lapangan dilakukan mentor dan pendamping di Aula BSIP Sumsel di Palembang, yang dihadiri Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso.

Palembang, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI mengerahkan pendamping dan mentor di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dalam upaya memperkuat program Brigade Pangan pada Jumat (5/12). 

Dalam upaya mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional secepat-cepatnya. Melalui program optimalisasi lahan rawa (oplah) dengan moderenisasi teknologi dan alat mesin pertanian serta didukung oleh Petani milenial yang tersebar di 12 provinsi lumbung pangan di Indonesia, salah satunya Provinsi Sumsel.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memgatakan mereka memiliki tanggung jawab membantu petani milenial meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya melalui pembentukan Brigade Pangan. 

“Brigade Pangan memiliki target meningkatkan indeks panen dari yang IP100 menjadi IP300, panennya bukan tanamnya, produktivitasnya meningkat, serta mengutamakan kesejahteraan petani milenial yang berdomisili di wilayah tersebut,” kata Mentan Amran.

Senada dengan Mentan, Kepala BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa pendamping sangat dibutuhkan untuk mencapai target utama 1.755 Brigade Pangan di seluruh Indonesia.

"Saat ini telah terbentuk 1.502 brigade pangan di 12 provinsi, atau sekitar 23.000 orang. Dimana sudah mencapai target 86% dari total 1.755 brigade pangan," katanya.

Bertempat di Aula Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Sumatera Selatan, semua Mentor dan Pendamping melakukan koordinasi lapangan bersama SMK Pertanian Pembangunan (PP) Negeri Sembawa, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang), BPSIP Sumsel, Direktur Pupuk dan Pestisida, serta Dinas Pertanian TPH Provinsi. 

Pendamping Brigade Pangan ini terdiri dari ASN muda lingkup Kementan dan penyuluh pertanian lapang. Sementara mentor adalah dosen, guru dan widyaiswara lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan. 

Sebab, selain untuk meningkatkan produktivitas, program ini juga dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan dengan memberdayakan petani lokal.

"Siapa pun bisa bergabung, termasuk petani lokal. Tujuannya jelas, membangunkan lahan tidur dan menciptakan kesejahteraan," imbuh Amran.

Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumsel sangat berharap progam ini bisa meningkatkan produktivitas.

“Kami sangat menyambut baik dengan adanya mentor dan pendamping brigade pangan, yang akan tersebar di 5 Kabupaten, Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) dan Muara Enim. Semoga kerjasama kita baik dan mampu meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya,” tuturnya.

Mulai sabtu 7 Desember 2024, semua mentor dan pendamping sudah menuju lokasi masing-masing sesuai dengan Surat Keterangan yang telah dibubuhi tanda tangan Sekretaris Jenderal Kementan. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship and Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.