HPP Gabah, Wamentan Kawal Harga Pembelian Pemerintah di Ogan Ilir Sumsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


HPP Gabah, Wamentan Kawal Harga Pembelian Pemerintah di Ogan Ilir Sumsel
SMKPPN SEMBAWA: Wamentan Sudaryono beserta rombongan panen raya bersama petani menggunakan combine harvester pada lahan milik petani, Raden Holi Patkam di Desa Pelabuhan Dalam, Ogan Ilir, Sumsel.

Ogan Ilir, Sumsel (B2B) - Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono didampingi Anggota Komisi IV DPR RI, Staf Ahli Menteri Pertanian, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Wakil Bupati Ogan Ilir, Komandan Kodim 0402, Forkompinda Ogan Ilir dan UPT vertikal Kementan di Provinsi Sumatera Selatan melakukan panen raya padi di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Senin siang (13/1).

Wamentan Sudaryono dan rombongan langsung melakukan panen raya bersama petani menggunakan mesin combine harvester pada salah satu lahan sawah milik petani, Raden Holi Patkam seluas satu hektar di Desa Pelabuhan Dalam.

Usai panen padi, Sudaryono mengatakan bahwa kunjungannya di Ogan Ilir, untuk menyampaikan pesan Presiden RI Prabowo Subianto bahwa menjelang panen padi ini, pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kg.

"Penyerapan gabah petani dilakukan agar mampu menjaga harga beras tetap sesuai aturan, dan para petani menerima keuntungan. Sebab masih ditemukan fakta di sejumlah daerah, salah satunya di Sumatera Selatan, harga gabah petani saat ini dijual di bawah Rp5.400 per kg," kata Wamentan.

Dia mengingatkan pesan Presiden RI Prabowo Subianto, yang diterimanya Minggu malam (12/1) agar menjelangpanen raya, harganya jangan jatuh di bawah HPP Rp6.500 dari pemerintah.

"Saya minta tolong tengkulak jangan untung sendiri, kasihan petani. Karena itu dua hari lagi tanggal 15 Januari 2025 HPP baru mulai berlaku,” kata Wamentan yang akrab disapa Mas Dar.

Dia menyesalkan harga gabah di Sumatera Selatan merupakan yang paling anjlok jika dibandingkan provinsi lain. Untuk itu, diharapkan Bulog segera turun tangan melakukan penyerapan gabah dari para petani yang telah memasuki puncak musim panen dengan HPP sesuai ketetapan pemerintah.

“Pembelian sesuai HPP perlu dilakukan agar petani sejahtera dan dapat untung. Kalau untung, mereka akan semangat. Kalau semangat, menanam padi juga semangat. Panennya banyak. Kalau panen banyak, tidak perlu impor beras lagi. Kalau tidak impor, petani makin semangat menanamnya. Kondisi ini berputar terus," ungkap Wamentan Sudaryono.

Saat ini lanjut Wamentan, panen sudah mulai dan diperkirakan puncak panen akan terjadi pada Maret dan April 2025. Untuk menjaga harga tidak jatuh, saat ini sedang diselesaikan perjanjian antara Bulog dengan penggilingan padi di seluruh Indonesia, yang akan membeli gabah petani sebesar Rp6.500 per kg.

Kunjungan kerja Wamentan Sudaryono merupakan berkah bagi petani, kata Raden Holi Patkam, karena informasi tentang penetapan HPP baru akan dinikmati petani di Kabupaten Ogan Ilir.

"Kunjungan Wamentan membawa berkah bagi kami para petani, untuk langsung menyampaikan amanat Presiden Prabowo tentang ketetapan HPP baru yang jauh lebih baik dari HPP sebelumnya,” kata Raden pemilik sawah yang menjadi lokasi kunjungan kerja Wamentan Sudaryono.

Wamentan menutup kegiatan dengan meminta seluruh pejabat yang hadir untuk segera memanggil para tengkulak agar harga gabah tetap stabil saat panen raya.

“Yang penting, saat panen raya tidak boleh harga gabah jatuh. Tapi dari semua provinsi seluruh Indonesia, harga gabah pembelian HPP yang paling rendah, ini Sumatera Selatan. Padahal HPP yang ditentukan Presiden Rp6.500 per kg dan mulai berlaku 15 Januari 2025," kata Sudaryono. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Ogan Ilir of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.