Tokoh Papua Selatan: Lumbung Pangan Peluang Ekonomi Baru bagi Kesejahteraan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Tokoh Papua Selatan: Lumbung Pangan Peluang Ekonomi Baru bagi Kesejahteraan
BPPSDMP KEMENTAN: Lahan yang digunakan bukan diambil dari masyarakat, melainkan lahan tidur yang selama ini belum dioptimalkan sebagai kesempatan besar mendorong kesejahteraan rakyat.

Merauke, Papua Selatan (B2B) - Tokoh masyarakat Papua Selatan, John Gluba Gebze menegaskan dukungannya terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Pangan di Merauke sebagai langkah nyata meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Selatan. 

John Gluba Gebze menyoroti pentingnya program tersebut sebagai solusi pembangunan berkelanjutan yang mengangkat potensi lokal, memaksimalkan lahan produktif, dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.

Hal itu dikemukakan pada kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Merauke, Sabtu (7/12). Rombongan yang dipimpin oleh Rokhmin Dahuri didampingi Plt. Gubernur Papua Selatan Rudy Sufahriadi, unsur Forkopimda setempat, Dirjen Tanaman Pangan Yudi Sastro serta Ketua Satgas Pangan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani. Kunjungan mencakup tinjauan langsung ke lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik.

John Gluba Gebze juga penggagas pemekaran Papua Selatan menegaskan, Program Lumbung Pangan yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto bukan sekadar agenda pemerintah pusat, melainkan upaya bersama mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat Papua Selatan.

"Program tersebut mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif dengan tetap menghormati kearifan lokal dan kepemilikan tanah adat," katanya.

Lahan yang digunakan, kata John, bukan diambil dari masyarakat, melainkan lahan tidur yang selama ini belum dioptimalkan. Ini adalah kesempatan besar untuk mendorong kesejahteraan melalui pembangunan sektor pertanian.

Dia juga menekankan bahwa keberhasilan program akan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mendorong anak-anak muda Papua Selatan untuk lebih aktif menggarap lahan dengan teknologi modern. 

“Ini bukan hanya tentang beras, tetapi tentang bagaimana kita membangun ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rokhmin Dahuri dari Komisi IV DPR RI menegaskan bahwa program lumbung pangan di Merauke menjadi salah satu kunci pencapaian swasembada pangan nasional.

"Kami percaya program ini mampu menjadikan Merauke sebagai pusat produksi pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Selatan. Ketahanan pangan adalah fondasi kemandirian bangsa,” katanya.

Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro, menyampaikan komitmen Kementan mendukung penuh program ini melalui mekanisasi pertanian dan peningkatan infrastruktur pengolahan hasil panen. 

“Sesuai arahan Mentan Amran Sulaiman, kami akan memastikan dukungan sarana dan prasarana seperti vertical dryer dan modernisasi alsintan agar hasil panen masyarakat memiliki kualitas terbaik dan bernilai ekonomi tinggi,” ungkapnya.

Tepis Miskonsepsi

Menanggapi isu penolakan, John Gluba Gebze menegaskan bahwa isu tersebut berkembang di luar Papua Selatan dan tidak mencerminkan aspirasi masyarakat setempat. 

“Penolakan lebih banyak dipengaruhi oleh kepentingan yang berkembang di Jakarta. Faktanya, masyarakat Papua Selatan mendukung program ini selama tetap menghormati hak-hak adat dan memberikan manfaat nyata bagi mereka,” tegasnya.

John mendorong semua pihak duduk bersama, membangun dialog, dan mencari solusi yang terbaik. Penting bagi pemerintah pusat dan pihak terkait untuk terus melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek ini.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adat, John optimis bahwa program PSN Pangan akan membawa perubahan signifikan bagi Papua Selatan. Selain memperkuat ketahanan pangan nasional, program ini diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui penguatan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja baru.

“Ini adalah kesempatan emas bagi Papua Selatan menjadi pionir pembangunan pangan nasional. Melalui program ini, kita tidak hanya memajukan sektor pertanian, tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat untuk generasi mendatang,” tutup John.

Merauke of South Papua [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.