Mentan Amran Dorong Penyuluh Sumsel Dukung Percepatan Swasembada Pangan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Mentan Amran Dorong Penyuluh Sumsel Dukung Percepatan Swasembada Pangan
SMKPPN SEMBAWA: Mentan Amran Sulaiman membuka Rakor LTT tentang serap gabah dan sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2025 didampingi Wamentan Sudaryono dan Gubernur Sumsel, Herman Deru.

Palembang, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (Rakor LTT) tentang penyerapan gabah dan sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian dalam upaya Percepatan Swasembada Pangan di Provinsi Sumatera Selatan, Selasa (4/03/2025) di Ballroom PT Pupuk Sriwijaya (Pusri).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) memiliki peluang untuk menjadi pejabat dan menteri karena ke depan, menanti PPL menjadi menteri.

"Kami sampaikan beberapa arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan beberapa tarif publik dari jalan tol, tiket pesawat, biaya haji, dan menghapus hutang petani yang macet," katanya.

Sebelumnya, ungkap Mentan Amran, Sumsel menjadi peringkat delapan sekarang lima, diharapkan ke depannya menjadi peringkat satu menjadi lumbung pangan nasional Indonesia. LTT ditingkatkan maka Optimalisasi Lahan atau Oplah dan Perluasan Areal Tanam disingkat PAT akan kita tambah.

Mentan bekerjasama dengan Gubernur, Kejari dan Dandim, kata Mentan Amran, untuk meningkatkan LTT. Serap gabah yang sebelumnya 500.000 menjadi 600.000 ton dan selanjutnya. Para kepala dinas tingkatan produksi dan menjadi lumbung pangan dunia melalui BPS produksi beras kita tertinggi dalam 7 tahun ke depan.

"Saya telah menjadi PPL sejak 1995, jangan malas menjadi pegawai karena kita bisa mewariskan kemalasan kita pada generasi penerus. Kita rancang Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," katanya.

Mentan Amran mengakui Presiden Prabowo berharap Merah Putih bisa berkibar di dunia. Oplah tahun 2024 di Papua Selatan telah mencapai 1 juta hektar. Dalam 50 tahun, Indonesia tidak perlu impor pangan karena telah kita kerjakan mulai dari tempat masing-masing.

Dia mengingatkan, jadilah PPL yang ditangisi oleh petani apabila tidak hadir karena kita memberikan yang terbaik bagi mereka. Ke depan, melalui BPS akan dilakukan pemeringkatan terhadap para PPL yang berprestasi. Amran berpesan untuk semuanya untuk kolaborasi dalam program optimalisasi lahan dan cetak sawah.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru dengan Program Serasi Sumsel menjadi peringkat kelima produksi beras nasional. Sumsel telah mengangkat penyuluh dari APBD dengan jumlah total 2.000.

Penyuluh generasi sekarang merupakan penyuluh yang high-tech. Dalam pertanian pada saat itu LBS tidak bertambah karena harga karet yg tinggi hingga Rp17.000 dan sekarang mulai stabil dan diharapkan kembali lagi menjadi sawah.

Wakil Menteri Pertanian, Sudarsono menyebutkan bahwa Sumsel merupakan daerah yang dijadikan prioritas pertanian. Daerah yang istimewa dan diharapkan  meningkatkan peringkatnya. Penyuluh merupakan ujung tombak dari swasembada pangan kita. Target kita makin lama makin cepat. Para penyluh dituntut untuk lebih kerja keras.

"Sumsel merupakan provinsi pertama yang dikunjungi bersama oleh Mentan dan Wamen maka naik peringkat diharapkan segera diwujudkan dibantu dengan Bapak Gubernur," tegas Sudarsono.

"Kemarin pupuk mahal dan langka sekarang pupuk sudah baik, saat ini yang ditanyakan oleh Presiden Prabowo adalah serapan gabah, bahwa HPP wajib Rp6.500. Kepala Dinas wajib mengingatkan kepada pengusaha beras bahwa HPP dinilai Rp6.500. Saat itu harga gabah Rp4.500 dan saat ini sudah naik menjadi Rp6.200 dan ke depannya HPP Rp6.500 bisa segera dilaksanakan," tegasnya.

Kegiatan yang diikuti oleh 1.340 PPL se-Sumatera Selatan, tampak hadir pada kegiatan ini Kepala BPPSDMP, Direktur Pusri, Pangdam II Sriwijaya, Kejati Sumsel, Dandim, Kepala wilayah Bulog Sumsel, kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumsel dan Kabupaten serta Perkompinda Sumatera Selatan, SMKPPN Sembawa, BPTU HPT Sembawa, BSIP Sumatera Selatan. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.