Kementan & DPR RI Dorong Petani Lampung Timur Terapkan Smart Farming

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan & DPR RI Dorong Petani Lampung Timur Terapkan Smart Farming
SMKPPN SEMBAWA: Para peserta Bimtek di Lampung Timur bersama Kepala SMKPP Negeri Sembawa, Yudi Astoni [tengah] dan Anggota Komisi IV DPR RI Alimin Abdullah dan praktisi digital pertanian, Ferdian Hidayatullah.

Lampung Timur, Lampung [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] bersama Komisi IV DPR RI kembali menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh bagi petani dan penyuluh Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Kegiatan Bimtek bertema 'Peluang Bisnis Pertanian dengan Pemanfaatan Digitalisasi Pertanian' berlangsung hari ini [9/7] di Hotel Tirta Kencana Berlian Lampung Timur. Bimtek  yang diinisiasi oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Alimin Abdullah bekerja sama dengan UPT BPPSDMP, SMK PP Negeri Sembawa dan Balai Pelatihan Pertanian Lampung.

Kegiatan Bimtek sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman tentang pentingnya peran teknologi pertanian, utamanya pemanfaatan smart farming/pertanian digital, yang dilakukan untuk menggenjot produktivitas pertanian.

Pelaksana Tugas [Plt] Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa smart farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi digital.

"Smart Farming dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas sehingga menjadi kunci agar sektor pertanian terus eksis meskipun terdampak perubahan iklim," katanya,

Penegasan tersebut digarisbawahi Kepala SMKPP Negeri Sembawa, Yudi Astoni bahwa pelaksanaan Bimtek dilaksanakan adalah untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh.

Narasumber yang hadir adalah praktisi pertanian digital, Ferdian Hidayatullah yang memaparkan pemanfaatan smart farming berupa smart irrigation yang dikendalikan Android.

"Tujuannya, dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas produksi pertanian, sehingga dapat menambah pendapatan dan menyejahterakan petani," katanya.

Di hadapan 75 peserta petani dan penyuluh dari Kabupaten Lampung Timur, legislator Alimin Abdullah menyampaikan pertanian kita harus dikelola secara baik memanfaatkan teknologi digital. Pertanian perlu di-manage dengan baik agar hasilnya maksimal dan menguntungkan.

"Perkembangan teknologi digunakan untuk kesejahteraan petani tentunya dengan peningkatan SDM pertanian, mari betul-betul berniat untuk meningkatkan SDM pertanian, membuat perubahan atau peningkatan," katanya saat membuka Bimtek didampingi Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni.

"Contoh sederhana seperti bagaimana menggunakan handphone untuk dimanfaatkan dalam bidang pertanian,'' kata Alimin Abdullah.

Menurutnya, action Bimtek hari ini, menerapkan digitalisasi pertanian tentunya tentunya butuh modal. Mari manfaatkan akses kredit usaha rakyat untuk pengembangan usaha pertanian.

Sementara narasumber Ferdian Hidayatullah memaparkan pemanfaatan smart farming berupa smart irrigation yang dikendalikan Android.

"Sistem operasi smartphone kami menjadwalkan dengan tepat, kapan tanaman perlu disiram dan berapa banyak air yang dibutuhkan tanaman," katanya. [titin/timhumas smkppnsembawa]

East Lampung of Lampung [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.