Kementan Raih Penghargaan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik dari KPK
Indonesian Anti-graft Commission Gave Awards to 10 Government Agencies
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI dinilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai kementerian dengan sistem pengendalian gratifikasi terbaik, namun harus diakui bahwa Kementan adalah salah satu instansi pemerintah yang disasar dan dipantau oleh petugas KPK lantaran peran vitalnya menangani sektor pangan dan kebijakannya kerap menjadi sorotan nasional karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan Kementan dinilai konsisten dan patuh dalam pelaporan harta kekayaan pejabat negara, mencegah gratifikasi, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menggagas pembentukan unit pencegahan korupsi di kementerian, dan dinilai berhasil memimpin pencegahan dan pemberantasan sehingga layak mendapat penghargaan dari KPK bersama sembilan kementerian/lembaga pemerintah.
"Kementan termasuk yang disasar KPK karena mengurus banyak hal, terutama kebutuhan logistik nasional yang memang selalu jadi sorotan publik, makanya petugas KPK seringkali hilir mudik melakukan pemantauan di Kementan," kada Saut Situmorang pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Jakarta, Senin (11/12).
Menurutnya, hal itu yang mendasari KPK memberi penghargaan kepada Kementan, salah satu dari 10 kementerian/lembaga pemerintah untuk kategori kementerian dengan 'sistem pengendalian gratifikasi terbaik'.
“Penghargaan KPK merupakan sesuatu yang tidak bisa diukur, walau cuma sertifikat, tapi mudah-mudahan bisa menjadi pendorong bagi penerima penghargaan untuk berlomba memenangkan kebaikan, memenangkan anti korupsi, memenangkan rakyat. Yang mereka lakukan itukan memenangkan rakyat, dan KPK harus apresiasi sesuai dengan tema menuju masyarakat sejahtera,” kata Saut Situmorang.
Selain Kementan, KPK juga memberi penghargaan serupa kepada Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Mandiri, PT Pertamina (Persero), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Bank Jabar Banten (BJB).
Jakarta (B2B) - Indonesia Anti-graft Commission, or the KPK gave award to agriculture ministry assessed applying the best gratification control system, but so far the ministry is one of government agencies targeted and monitored for its vital role in the food sector, and ministerial policy is often highlighted by public because it concerns the livelihood of the people.
The KPK deputy chairman Saut Situmorang said agriculture ministry considered consistent and compliant in reporting assets of state officials, preventing graft, and Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman has initiated establishment of corruption prevention unit in his office, and is considered successful leading prevention and eradication of corruption.
"The agriculture ministry being targeted of Commission because it handles many things, especially national logistics that are publicly highlighted, so the KPK officers often monitor the ministry office," said Mr Situmorang on the anniversary of World Anti-Corruption Day here on Monday (December 11).
According to him, it is underlying of the Commission gave the award to agriculture ministry, one of the 10 ministries/agencies for the best gratification control system.
"The KPK award is invaluable, even though it is only a certificate, but it can be a booster for award recipients to compete for good, win anti-corruption, for the benefit of the people. KPK should be an appreciation for the welfare of society," Mr Situmorang said.
The KPK also rewards the Finance Ministry, Health Ministry, Religious Affairs Ministry, Financial Services Authority, Mandiri Bank, PT Pertamina (Persero), Jakarta Provincial Government, and Jabar Banten Bank (BJB).