Tingkatkan Kompetensi Siswa, SMK-PP Negeri Kementan Terapkan Sistem Computer Based Test
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) terus berupaya meningkatkan komitmen melakukan peningkatan lembaga guna meningkatkan pelayanan publik dan peningkatan manajemen organisasi pendidikan.
Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan terhadap proses pendidikan vokasi pertanian dengan menerapkan teknologi dalam pelaksanaanya termasuk evaluasi pembelajaran.
Sebagaimana dilakukan SMKPP PP Negeri Sembawa, salah satu lembaga pelayanan penyelenggaraan pendidikan menengah vokasi di bawah Kementan.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menginginkan peningkatkan pelayanan dalam hal mendidik generasi milenial di sektor pertanian terus dilakukan.
“Kita akan terus berusaha mencetak SDM Pertanian handal meneruskan dan mengisi pembangunan pertanian. Salah satunya yaitu melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan pendidikan vokasi,” katanya.
Sementara Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyampaikan perlu dilakukan pemantapan pendidikan vokasi pertanian.
“Tujuannya untuk mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, SMKPP Negeri Sembawa terus berupaya maksimal mewujudkan keberhasilan dalam setiap program kegiatan pendidikan yang telah diprogramkan yaitu evaluasi pembelajaran.
Di era digital 4.0, hampir di setiap kegiatan berfokus pada penggunan kemajuan teknologi. Tak terkecuali pada dunia pendidikan. Seiring hal itu, SMK PP Negeri Sembawa pun menerapkan kemajuan teknologi dengan melaksanakan Sumatif Akhir Semester (SAS) Ganjil 2024/2025 dengan sistem Computer Based Test (CBT) exambro, yang bisa diakses oleh siswa menggunakan Android.
Kepala SMKPP Negeri Sembawa Budi Santoso melalui Wakil bidang Pengajaran Estri Rahajeng, menyampaikan sejak 2018 SMK-PP Negeri Sembawa telah menggunakan sistem CBT dalam pelaksanaan Penilaian Akhir Semester
“Dinilai pelaksanaan sistem CBT berjalan berhasil, maka sekolah pun berani mengambil langkah untuk menggunakan sistem CBT dalam setiap Sumatif akhir semester,” katanya.
Dengan sistem CBT, semua guru dan siswa merasakan dampak yang jauh lebih efektif dan efisien dibandingan dengan Paper Based Test. Guru tidak perlu disulitkan lagi dengan persiapan ujian yang panjang seperti mencetak dan memperbanyak kertas ujian.
“Cukup dengan satu kali memasukkan soal ke dalam form soal yang telah ditentukan kemudian di publish ke server, seluruh siswa sudah bisa mengikuti ujian. Begitu juga dengan waktu pasca ujian, guru tidak perlu susah-payah memeriksa hasil ujian yang menumpuk berlembar-lembar,” urai Estri.
Kami meningkatkan pengamanan, kata Eri, untuk aplikasi ini sehingga meminimalisir kemungkinan kecurangan yang dilakukan peserta ujian.
Sistem CBT akan mengakumulasi secara otomatis nilai hasil ujian para siswa. Dengan sistem CBT, siswa cukup membutuhkan Username dan Password untuk mengakses soal ujian, sehingga siswa tidak perlu lagi menyiapkan alat-alat ujian seperti biasanya.
Pelaksanaan Akhir Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2024/2025 di SMK PP Negeri Sembawa dengan sistem CBT, dilaksanakan dari tanggal 02-06 Desember 2024 secara serentak untuk tingkat X dan XI. [titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.