Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi di Muaro Jambi via Optimalisasi Lahan Rawa

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi di Muaro Jambi via Optimalisasi Lahan Rawa
POLBANGTAN BOGOR: Kabupaten Muaro Jambi memiliki enam Brigade Pangan yang siap mendukung selaku motor penggerak di lapangan dalam upaya menyukseskan kegiatan optimalisasi lahan (Oplah).

Muaro Jambi, Jambi (B2B) - Pemerintah RI melalui Kementerian  Pertanian (Kementan) terus berupaya mengoptimalkan lahan rawa di Kabupaten Muaro Jambi di Provinsi Jambi untuk meningkatkan produksi padi dalam rangka mendukung swasembada pangan nasional.

Guna mendukung upaya tersebut, salah satu langkah nyata yang dilakukan melalui target Optimalisasi Lahan (Oplah) tahun 2024 seluas 1.259 hektar, dengan target luas tanam sebesar 1.115,83 hektar, yang kini telah tercapai sebesar 88,56%.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menekankan tentang pentingnya kolaborasi multisektoral untuk meningkatkan produksi padi.

"Swasembada pangan dapat tercapai melalui kerja sama dengan berbagai pihak, Indonesia dapat mengantisipasi potensi krisis pangan dan mencapai swasembada pangan," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, melalui berbagai program dan koordinasi dengan pemerintah daerah serta petani, Kementan berupaya mencapai target produksi padi nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Sebagai bentuk komitmen, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor selaku Penanggung Jawab (PJ) Satuan Tugas Oplah Kabupaten Muaro Jambi bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Muaro Jambi untuk mendorong peningkatan ´realisasi tanam dan produksi padi´ guna mencapai swasembada pangan nasional.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, dalam upaya tersebut, Kementan melibatkan berbagai pihak untuk menunjang terwujudnya target produksi.

Sinergi Kementan, katanya, melibatkan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi, Komandan Kodim 0415/Jambi, Babinsa Wilayah BP, Koordinator Penyuluh Kecamatan dan tim Brigade Pangan Kabupaten Muaro Jambi.

"Kabupaten Muaro Jambi memiliki enam Brigade Pangan yang siap mendukung implementasi program. Brigade ini menjadi motor penggerak di lapangan dalam upaya menyukseskan kegiatan optimalisasi lahan," ungkap Yoyon Haryanto selaku PJ Muaro Jambi.

Dinas TPH Kabupaten Muaro Jambi juga menegaskan kesiapannya untuk berperan aktif dalam persiapan Oplah 2025. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain melaksanakan Survey Investigasi Desain (SID) lahan, mengawal CPCL (Calon Petani Calon Lahan) serta terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keberhasilan program.

Kendati demikian, tantangan utama yang dihadapi di Kabupaten Muaro Jambi adalah pengelolaan air di lahan rawa. Alih-alih menghadapi kekurangan air, wilayah tersebut justru sering mengalami kelebihan air yang sulit dikendalikan.

Untuk itu, rapat koordinasi multisektor ini juga membahas alternatif solusi guna mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan sinergi antar-pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air.

Optimalisasi lahan rawa di Muaro Jambi dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi padi. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, TNI, penyuluh, dan Brigade Pangan, diharapkan target-target produksi dapat tercapai tepat waktu.

Yoyon Haryanto menambahkan, Kementan mendukung penuh program pemerintah dalam menyukseskan swasembada pangan di provinsi Jambi. Kementan menegaskan, siap menerjunkan tim pendampingan dan hasil nyata sudah terlihat melalui pencapaian target oplah dengan realisasi yang signifikan.

“Dengan upaya dan koordinasi yang baik, kami optimis target produksi padi di Muaro Jambi dapat tercapai, mendukung ketahanan pangan nasional, dan memberikan manfaat langsung bagi para petani di daerah ini,” ujar Yoyon.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan keberhasilan program swasembada pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di Muaro Jambi. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Muaro Jambi of Jambi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.