Kementan: "Pertanian Terpadu Tingkatkan Pendapatan Petani"
Indonesian Govt Supports Development of Integrated Farming Systems
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Pangandaran, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI saat ini tengah menggencarkan sistem pertanian Integrated Farming atau Pertanian Terpadu, khususnya untuk tanaman jagung.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian terpadu merupakan pola baru untuk memberikan nilai tambah bagi petani, sehingga dapat mengupayakan pendapatan lain dari sektor pendukung tanaman utamanya.
"Pertanian Terpadu merupakan pola satu areal banyak sektor yang bisa dimanfaatkan. Selain menopang tanaman utama petani, juga memberikan nilai tambah," kata Mentan.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan Pertanian Terpadu mengintegrasikan beberapa komiditas.
"Sistem Pertanian Terpadu adalah sistem pertanian yang artinya di sana ada jagung, ada sayuran bahkan di situ ada kolam bisa juga ada lele, ada unggas," tutur Dedi.
Harapannya, Pertanian Terpadu dapat memenuhi segala kebutuhan petani mulai dari tanaman, pupuk dan mampu meningkatkan SDM petani.
"Sebetulnya, arahnya adalah zero wise. Misalkan dari kandang, ada pupuk kandang, dari lahan ada biomas, di situ ada kompos. Dari situ dikembalikan ke rumahnya agar produktivitasnya meningkat," kata Dedi.
Nantinya, kata Dedi, jagung bisa dibuat untuk pakan sehingga dapat digunakan untuk menopang satu sama lain. Sistemnya berputar tidak ada yang terbuang, makanya diarahkan zero wise. Keuntungan petani akan lebih maksimal.
"Ini yang kita akan bangun di Priangan Selatan, Pangandaran, Banjar dan Ciamis," katanya.
Dedi berharap tahun ini sudah dapat diimplementasikan di masing-masing kabupaten. "Programnya 20 hektar saja dulu, kalau berjalan sesuai target, produktivitas mungkin bisa di atas 6 ton, bahkan 7 ton per hektar. Harga jagung sekarang kan bagus, Rp6.000 hingga Rp7.000 per kilogram. Itu dari jagung, belum dari komposnya."
Menurutnya, pupuk kompos yang dihasilkan dapat meningkatkan produktivitas musim tanam berikutnya, yang terus berputar hingga nanti skala ekonominya meningkat.
"Kalau sudah meningkat, nanti di sini harus ada industri yang mengelola produknya," kata Dedi. [Cha]
Pangandaran of West Java [B2B] - Integrated farming system or the SPT changed farming patterns of traditional to modern, encourage increased production and quality results to meet domestic and export needs success used technology and community development, according to the senior agricultural extensionis of Indonesian Agriculture Ministry.