Didukung PWMP, Alumni Polbangtan Kementan Siap jadi Wirausahawan Muda

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Didukung PWMP, Alumni Polbangtan Kementan Siap jadi Wirausahawan Muda
POLBANGTAN MEDAN: Nanda Frisca Amalia, alumni 2023, penerima bantuan usaha PWMP di Polbangtan Medan yang mengembangkan usaha jamur tiram, Omah Jamur Tiram di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat sejak 2020.

Langkat, Sumut [B2B] - Melalui institusi pendidikan vokasi, Kementerian Pertanian RI berusaha melahirkan SDM yang kompetitif sebagai calon pengusaha pertanian milenial andal. Kementan meluncurkan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] untuk mendukung dan fasilitasi calon dan atau petani milenial.

Salah satu kegiatan dari Program YESS adalah penumbuhan kapasitas wirausaha bidang pertanian melalui Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP].

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman agar lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menjadi job creator sebagai pencipta lapangan kerja di lingkungannya.

“Untuk itu, Kementan berupaya serius mencetak job creator, salah satunya dengan memberikan bantuan pengembangan usaha melalui Program PWMP," katanya.

Amran menambahkan, tak hanya jumlah, setiap individu pertanian harus bisa membekali diri dengan pengetahuan serta keterampilan sesuai perkembangan zaman. Terlebih, pertanian telah menjadi isu global.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya penguatan terkait produk-produk yang dihasilkan oleh para PWMP, juga penekanan pada pendidikan karakter bagi siswa, agar memiliki jiwa yang tangguh dalam bekerja di sektor pertanian.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan pihaknya aktif melakukan pembinaan untuk mendorong PWMP alumni Polbangtan Medan.

Yuliana juga menjelaskan bahwa PWMP merupakan salah satu kegiatan Kementan dalam rangka mewujudkan regenerasi petani yang dirancang untuk penyadaran, penumbuhan, pengembangan dan pemandirian minat, ketrampilan, dan jiwa kewirausahaan generasi muda di bidang pertanian.

“Dengan bantuan tersebut, alumni diharapkan mampu mengembangkan usaha yang sudah ada agar selanjutnya mereka bisa mandiri. Cintailah usaha kalian ini, bersungguh-sungguhlah, jangan lain-lain, fokus dan berkolaborasi buka koneksi seluas-luasnya", kata Yuliana.

Salah satu dari penerima bantuan usaha Program PWMP di Polbangtan Medan adalah Nanda Frisca Amalia, alumni Polbangtan Medan 2023.

Nanda saat ini mengembangkan usaha jamur tiram dengan nama Omah Jamur Tiram di Lingkungan 1 Bukitmas, Kelurahan Dendang, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat sejak 2020.

Berbekal modal sendiri dan bantuan orangtua, usaha jamur tiram Nanda dimulai dengan 1.000 baglog pertama dengan memanfaatkan gudang barang tempat tinggalnya menjadi kumbung jamur tiram.

Pada 2024, Nanda mendapat dukungan modal untuk pengembangan usaha Omah Jamur Tiram dari Kementan melalui PWMP.

“Dengan dukungan Kementan, saya menambah jumlah kumbung baru untuk jamur tiram sebanyak 4000 baglog," ungkapnya.

Untuk pemasaran jamur tiram ini, kata Nanda, dia memasarkannya di sekitar Kota Langkat seperti pasar tradisional, cafe, rumah makan, kedai sayur dan rumah tangga.

"Dengan usaha yang saya tekuni ini, saya mendapat omset per bulan sekitar Rp 5 juta hingga Rp10 juta," katanya.

Saat ini, usaha Omah Jamur Tiram, tidak hanya pada budidaya, juga mengolah produk turunan dari jamur tiram seperti nugget dan pempek jamur tiram.

Nanda mengatakan tidak ada usaha yang benar-benar stabil apalagi saat merintis, jatuh bangunnya luar biasa dan adanya godaan ingin merasakan gaji bulanan dengan bekerja ditempat yang lebih baik.

“Saya meyakini, modal tidak hanya uang saja tetapi perlu adanya tekad yang kuat, tawakkal dan doa dari orangtua sehingga saya mampu menekuni usaha ini hingga sekarang. Saya sangat menyenangi pilihan saya berwirausaha jamur tiram”, ungkap Nanda. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.