Pelihara Unggas di Cuaca Ekstrem, Polbangtan Kementan gabungkan Konvensional dan Modern

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pelihara Unggas di Cuaca Ekstrem, Polbangtan Kementan gabungkan Konvensional dan Modern
POLBANGTAN BOGOR: Narasumber Kuliah Umum, Ir Roni Fadilah SE, IPU, ASEAN Eng, Marketing Service Manager PT New Hope Indonesia sementara peserta terdiri atas mahasiswa, dosen yang hadir via daring dan luring.

Bogor, Jabar [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] pada Polbangtan Bogor Jurusan Peternakan Program Studi Kesehatan Hewan mengadakan Kuliah Umum bertema ´Strategi Memelihara Unggas pada Cuaca Ekstrem: Sistem Konvensional dan Modern´ yang digelar secara hibrid pada Rabu [11/9] di Aula Brahman Kampus Peternakan.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengajak para generasi muda untuk bersama-sama membangun sektor pertanian. Sebab, untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM pertanian yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis.

"Polbangtan akan menyiapkan pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian yang mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi. Regenerasi tidak pernah berhenti disiapkan Polbangtan," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti meyakini lulusan Polbangtan/PEPI akan menjadi insan pertanian yang andal untuk mewujudkan Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan bahwa perubahan iklim, pertumbuhan populasi dan meningkatnya permintaan pasar adalah tantangan besar yang harus kita hadapi bersama.

"Peran mahasiswa mendampingi petani di lapangan sangat penting. Bukan hanya soal belajar, juga membangun sinergi antara pengetahuan akademis dan praktik nyata di lapangan. Kesempatan emas bagi mahasiswa mengembangkan soft skill dan life skill," katanya.

Dalam sambutannya, saat membuka Kuliah Umum, Wakil Direktur I Polbangtan Bogor, Reni Suryanti mengatakan Kuliah Umum bertujuan memberikan wawasan mendalam mengenai teknik dan strategi yang dapat diterapkan dalam memelihara unggas.

"Saat menghadapi cuaca ekstrem, baik sistem konvensional maupun modern. Dengan perubahan iklim yang semakin drastis, pemeliharaan unggas memerlukan pendekatan yang adaptif dan inovatif," kata Reni Suryanti.

Dia menambahkan, Kuliah Umum dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa PPKH maupun Kesehatan Hewan [Keswan] yang sedang belajar dengan Produksi Ternak Unggas untuk memperdalam pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap pemeliharaan unggas terutama ayam broiler.

Debby Fadhilah Fazra selaku moderator yang juga Ketua Prodi Kesehatan Hewan mengatakan, Kuliah Umum diharap dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan peserta mengelola peternakan unggas dengan cara lebih efisien dan berkelanjutan di tengah perubahan cuaca ekstrem.

Narasumber pada Kuliah Umum tersebut Ir Roni Fadilah SE, IPU, ASEAN Eng sebagai praktisi manajer peternakan dan marketing service manager pada PT New Hope Indonesia. Sementara pesertanya, terdiri atas mahasiswa, dosen dan peternakan seluruh Indonesia terdiri atas peserta 150 offline dan 62 peserta online.

Roni menerangkan beberapa faktor utama potensi genetik unggul di antaranya 1. Environments [MILIEU] Milieu, Nutrient Intake, Stress Factors 2. Agent [Diseases] Microorganisms [Pathogenic]; Virus, Bakteri, Protozoa, Parasit, 3. Host [Ayam] 4. Sumber Daya Manusia.

Menurutnya, periode breeding merupakan kunci awal sukses produksi ayam, dikarenakan pada masa tersebut ayam belum memiliki kekebalan tubuh yang baik, efisiensi pakan yang tinggi serta sistem pengaturan tubuh belum berfungsi sempurna.

“Kita harus mengetahui psikologi ayam atau chicken psychology. Ayam lebih pintar. Lebih komplek dari apa yang kita ketahui. Ayam juga seperti kita, mempunyai bahasa dan mengetahui persepsi kita,” imbuh Roni. [mul/wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.