Dukung PAT, Mahasiswa Polbangtan Kementan Petakan Lahan di Karo Sumut

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Dukung PAT, Mahasiswa Polbangtan Kementan Petakan Lahan di Karo Sumut
POLBANGTAN MEDAN: Kegiatan pemetaan dilakukan oleh mahasiswa Polbangtan Medan menggunakan Google Mymaps, Avenza, ArcGIS dn FieldMaps kemudian laporan tersebut di-input ke aplikasi Pusdatin. Mulai dari nama petani, tanggal tanam, kelompok tani, sumber benih dan varietas benih.

Karo, Sumut [B2B] - Dalam upaya mengawal keberhasilan program Perluasan Areal Tanam [PAT], mahasiswa Polbangtan Medan yang berada di lapangan berhasil memetakan lahan seluas 2.123 hektar di Kabupaten Karo. Prestasi ini menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Poligon dibutuhkan untuk mapping lahan secara detail dalam program PAT. Data yang diperoleh sudah dilaporkan ke Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian [Pusdatin] Kementerian Pertanian RI. Data lahan menjadi salah satu acuan keberhasilan Program PAT dan perencanaan pertanian ke depan.

Kegiatan tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk melibatkan mahasiswa sebagai strategi khusus yang akan menjadi contoh pertanian modern di masa mendatang.

“Mereka secara khusus akan diberi tugas untuk menjaga pangan kita, dengan terlibat pada program pertanian modern serta Program PAT yang saat ini terus digencarkan kementan,” kata Amran.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti  menyebutkan upaya PAT menjadi solusi cepat dalam mitigasi kekeringan akibat El Nino.

"Dengan memperluas lahan pertanian, produktivitas pertanian dapat ditingkatkan dan ketersediaan pangan tetap terjaga," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini menyampaikan, mahasiswa Polbangtan Medan yang turun ke lapangan sudah dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melakukan pemetaan lahan secara digital.

“Mahasiswa yang turun sudah siap melakukan pemetaan poligon lahan PAT,” ujarnya.

Senada dengan itu, Penanggungjawab PAT dari Polbangtan Medan di Kabupaten Karo, Makruf Wicaksono dan Rafiqi A Alfaris Harahap menambahkan, sudah membekali seluruh mahasiswa Polbangtan Medan yang turun ke lapangan untuk melakukan pemetaan lahan secara digital.

“Melalui daring, kita sudah lakukan pembekalan dengan memberikan pemahaman bagaimana melakukan poligon lahan," kata Makruf.

Mahasiswa melakukannya, kata dia, dengan menggunakan Google Mymaps, Avenza, ArcGIS dn FieldMaps kemudian laporan tersebut kami input ke aplikasi Pusdatin.

Mahasiswa Polbangtan Medan jurusan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Erlikasna mengatakan untuk melakukan pemetaan, dirinya dengan rekan-rekannya mengumpulkan data. Mulai dari nama petani, tanggal tanam, kelompok tani, sumber benih dan varietas benih.

Data tersebut, kata Erliskana, kemudian divisualisasikan dalam bentuk poligon untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai luas lahan. "Selanjutnya, kami melakukan poligon setelah itu baru ditambahkan dengan luas lahan,” ujar Erlikasna. [yenni/ira/timhumas polbangtanmedan]

Karo of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.