Polbangtan Kementan Ajak Petani Muda Lebih Mudah Akses Permodalan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Ajak Petani Muda Lebih Mudah Akses Permodalan
POLBANGTAN BOGOR: Webinar MAF berlangsung di BPP Jampangkulon selaku BDSP Kabupaten Sukabumi, dengan mengusung tema ´Peran Pemerintah dan Lembaga Keuangan Desa untuk Permodalan Petani Muda´.

Sukabumi, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Barat Kembali mempertemukan pada pengusaha muda di bidang pertanian melalui Millenial Agriculture Forum (MAF) di pada Rabu (11/9).

Forum yang berlangsung secara hibrid tersebut berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jampangkulon selaku Business Development Service Provider (BDSP) Kabupaten Sukabumi, dengan mengusung tema ´Peran Pemerintah dan Lembaga Keuangan Desa untuk Permodalan Petani Muda´.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa menjelaskan Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.

Nidah Wasifah, Koordinator BDSP BPP Kalibunder menyampaikan bahwa BDSP (BPP) memiliki peran sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan bisnis bagi petani muda.  

“Salah satunya kami menyediakan layanan atau sebagai tempat kegiatan pelatihan maupun konsultasi dalam menjalankan bisnis bagi para petani muda,” ujarnya.

Menurut Nidah, BPP sebagai penyedia sarana dan prasarana sudah berlangsung cukup lama dimulai dari kegiatan program YESS di tahun 2020.

“BDSP Kalibunder menjadi salah satu BDSP Kabupaten Sukabumi yang menyediakan sarana prasarana untuk kegiatan pelatihan dimulai dari BMP, Workshop, Startup, Literasi Keuangan, serta proposal bisnis,” ungkap Nidah.

Adapun output dari Program YESS, katanya, berupa inventarisir data petani dan komoditas yang diusahakan, terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas pemuda melalui berbagai pelatihan program yess dan program pemagangan, fasilitasi permodalan agribisnis melalui program hibah kompetitif dan akses permodalan melalui perbankan serta sumber permodalan lainnya, tersusunnya model bisnis pertanian yang prospektif sesuai potensi dan daya dukung wilayah, konsultasi agribisnis melalui pojok kredit.

Seperti MAF sebelumnya, kegiatan mingguan dari Program YESS ini mendatangkan narasumber berupa ahli dan praktisi di bidang pertanian dan keuangan. Di antaranya Ai Lisnasari, Manajer Usaha Dagang Bumdes Jembar Jampangkulon; Rasanti, Petani Penerima Manfaat Bumdesma Jampangkulon; dan Atif Solihin, Manager Kemitraan PT Mitra Bumdes Nusantara.

Rasanti sendiri mengaku dengan menjadi penerima manfaat Program YESS, banyak sekali keuntungan sebagai petani muda yang dia dapatkan. Terutama terkait permodalan. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Sukabumi of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.