Kurikulum Merdeka, SMK PP Negeri Kementan Perkuat Karakter Pelajar Pancasila

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kurikulum Merdeka, SMK PP Negeri Kementan Perkuat Karakter Pelajar Pancasila
SMKPPN BANJARBARU: Kegiatan P5 mengusung tema ´Kebekerjaan´ yang diikuti oleh 67 orang siswa kelas X Tahun Pelajaran 2024/2025. Mereka membentuk kelompok dan diwajibkan melakukan tanya jawab kepada pelaku usaha.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Unit Pelaksana Teknis bidang pPendidikan vokasi, ikut menggelar Kurikulum Merdeka salah satunya di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru.

Salah satu kegiatan dalam Kurikulum Merdeka yaitu P5 merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yaitu kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan karakter pelajar agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Kegiatan Pagelaran P5 sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman yang menyatakan yakin, dengan pendidikan vokasi akan menjadikan para petani milenial yang lebih berkualitas.

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam berbagai kesempatan bahwa para siswa dapat menjadi insan yang lebih berkarakter tangguh, berkarya, dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.

"Hadirnya Kurikulum Merdeka dalam pendidikan vokasi, akan menjadikan petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian ada di generasi milenial," kata Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan.

SMK-PP Negeri Banjarbaru, kali ini kegiatan P5 mengambil tema “Kebekerjaan”, yang diikuti oleh 67 orang siswa kelas X Tahun Pelajaran 2024/2025. Mereka membentuk kelompok dan diwajibkan melakukan tanya jawab kepada pelaku usaha.

Setelahnya Rabu, (09/10/2024), para siswa diwajibkan untuk mempresentasikan dan menyampaikan hasil wawancara di hadapan siswa kelas X lainnya dan juga ke para-Guru, untuk di nilai dan di pertanggung jawabkan hasil wawancara.

Melalui presentasi ini, Wakil Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita menjelaskan bahwa P5 merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka yang terdiri atas Enam Dimensi atau enam ciri utama antara lain beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Secara terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menegaskan bahwa, “P5 merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka dan menjadi salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mewujudkan nilai Pancasila dalam Pendidikan”, terangnya.

“P5 ini bertujuan agar peserta didik mampu memahami ruang lingkup dan karakteristik dunia kerja sesuai dengan program keahliannya melalui narasumber dari DU/DI”, tambahnya. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.