Calon Maba Gelombang II Polbangtan Kementan Jalani Wawancara di Medan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Calon Maba Gelombang II Polbangtan Kementan Jalani Wawancara di Medan
POLBANGTAN MEDAN: wawancara dibagi dalam 10 sesi per hari. Dalam satu sesi, setiap pewawancara bertugas interview sekitar 10 hingga 14 calon mahasiswa baru yang berjalan dengan amanah, transparan dan kondusif.

Medan, Sumut [B2B] - Sebanyak 238 dari 900 pendaftar calon mahasiswa baru [Camaba] di Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] pada Polbangtan Medan lulus seleksi administrasi pada Penerimaan Mahasiswa Baru [PMB]) Gelombang II. Mereka saat ini tengah berjuang pada tahap wawancara secara online dan offline [hibrid] di Kampus Polbangtan Medan selama dua hari, 16 - 17 Juli 2024.

Polbangtan Medan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis [UPT] di bawah binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian RI, Polbangtan Medan saat ini sedang menggelar seleksi wawancara bagi peserta dari jalur tugas belajar, jalur undangan anak Petani dan Penyuluh pertanian dan jalur prestasi.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berulang kali menegaskan untuk mendukung pembangunan pertanian diperlukan SDM pertanian berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis.

"Dengan SDM berkualitas, pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi. Regenerasi petani merupakan hal utama yang harus dipercepat dan menjadi fokus utama selain peningkatan produksi dan produktivitas," tegasnya.

Salah satu upaya regenerasi SDM pertanian, kata Mentan Amran, khususnya pelaku utama dan pelaku usaha melalui pendidikan vokasi.

 Polbangtan dan PEPI sebagai pelaksana pendidikan vokasi merupakan pabrik pencetak generasi milenial yang harus terus melakukan inovasi sebagai modal mahasiswa ketika terjun ke masyarakat.

Pada kesempatan berbeda, Pelaksana Tugas Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan pendidikan vokasi menjadi jawaban atas kebutuhan SDM pertanian yang andal, dengan menyatukan antara kemampuan intelektual dengan pengembangan karakter.

“Kekuatan karakter sangat penting, karena akan membuatnya menjadi sosok yang kuat, mampu bertarung dan mampu mencari jalan keluar terhadap segala tantangan yang ada,” katanya.

Pendidikan vokasi pertanian, kata Dedi Nursyamsi, menjadi salah satu program prioritas Kementan, sebagai wadah menjaring SDM-SDM berkualitas yang nantinya akan menjadi pelopor pembangunan pertanian.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini menjelaskan bahwa tes dilaksanakan secara offline dan online. Setiap panitia tetap mengawal jalannya kegiatan dengan baik, adil, tegas dan transparan.

Dia menyebutkan wawancara dibagi dalam 10 sesi per hari. Dalam satu sesi, setiap pewawancara bertugas interview sekitar 10 hingga 14 calon mahasiswa baru, yang berjalan dengan amanah, transparan dan kondusif.

“Semoga para calon mahasiswa baru politeknik lingkup Kementan dalam melaksanakan wawancara secara jujur dan percaya akan kemampuannya masing masing. Jangan lupa memohon doa pada orang tua agar mendapat kemudahan selama mengikuti ujian tersebut,” katanya. [ira/timhumas/polbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.