Kawal LTT melalui e-Pusluh, Polbangtan Kementan gelar MAF Edisi Khusus

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kawal LTT melalui e-Pusluh, Polbangtan Kementan gelar MAF Edisi Khusus
POLBANGTAN BOGOR: Dipandu host Purnomojati Anggoroseto, Webinar MAF dibuka oleh Direktur Yoyon Haryanto yang mengingatkan pentingnya sinergi penyuluh, alumni, dan lembaga pendidikan bagi ketahanan pangan.

Bogor, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor kembali menyelenggarakan Millenial Agriculture Forum (MAF) Series Edisi Khusus bertema ´Almamater Memanggil, Kawal LTT Swasembada Pangan´ pada Sabtu (19/4/2025).

Forum ini digelar secara online sebagai bentuk partisipasi aktif almamater dalam mendukung program Gerakan Penyuluhan (Galuh) Luas Tambah Tanam (LTT) yang saat ini tengah digencarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). 

Salah satu fokus utama kegiatan, sosialisasikan penggunaan e-Pusluh, sebuah platform digital penyuluhan pertanian, sebagai alat pendukung modernisasi penyuluhan.

Program Galuh LTT menjadi langkah strategis Kementerian Pertanian dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional melalui peningkatan Luas Tambah Tanam dan optimalisasi peran penyuluh pertanian di seluruh Indonesia

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa Luas Tambah Tanam (LTT) merupakan strategi utama dalam meningkatkan produksi padi nasional. 

"Berbagai upaya dilakukan untuk mempercepat LTT, di antaranya melalui pembukaan lahan sawah baru di daerah potensial, optimalisasi kondisi cuaca yang mendukung, serta memastikan ketersediaan air dan benih padi yang cukup," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga baik di pusat maupun daerah dalam mewujudkan swasembada pangan. 

“Untuk mencapai swasembada pangan, kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bergandengan tangan dengan semua pihak,” katanya.

Idha mengingatkan tentang pentingnya dukungan dari para penyuluh untuk mensukseskan program ini.

Polbangtan Bogor

Dibuka secara resmi oleh Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto yang menyampaikan tentang pentingnya sinergi antara penyuluh, alumni, dan lembaga pendidikan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Bertindak sebagai host, Purnomojati Anggoroseto sementara sesi materi utama disampaikan narasumber dari Pusat Penyuluhan Pertanian Kementan (Pusluhtan) Rina Yulianti Sofyan.

Dalam paparannya, Rina mengatakan setiap penyuluh bisa mengakses aplikasi https://2025.epusluh.id sebagai pelaporan.

Yoyon Haryanto menegaskan melalui forum tersebut, diharapkan semakin banyak penyuluh pertanian yang siap menjadi agen perubahan di lapangan. 

"Dengan semangat kolaboratif, Polbangtan Bogor mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengawal program swasembada pangan demi Indonesia yang lebih kuat dan mandiri. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.