Pertama Dalam Sejarah, Presiden RI Kunjungi Kantor Pusat Kementan di Ragunan

First in history, Indonesian President visits the Office of the Agriculture Ministry

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Pertama Dalam Sejarah, Presiden RI Kunjungi Kantor Pusat Kementan di Ragunan
KUNJUNGAN PRESIDEN: Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyambut kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto didampingi Seskab Mayor TNI Teddy Indra Wijaya di lobi Gedung A kantor pusat Kementan.

Jakarta (B2B) - Presiden RI Prabowo Subianto  mengunjungi kantor pusat Kementerian Pertanian RI di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan pada Senin (3/2). Kunjungan Presiden Prabowo menjadi tonggak sejarah bagi Kementan, karena baru pertama kalinya kantor Kementan dikunjungi oleh Kepala Negara.
 
Kedatangan Presiden Prabowo yang tidak terjadwal tersebut, sontak mengejutkan para pegawai Kementan yang sedang beraktivitas seperti biasa.

Sekitar pukul 11.00 WIB, mobil dinas kepresidenan berhenti di lobi Kementan. Presiden Prabowo turun dari kendaraan, disambut langsung oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman serta Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin yang tiba lebih dahulu.

Tidak ada prosesi penyambutan berlebihan. Presiden Prabowo pun tampak melepas senyum dan melambaikan tangan pada sejumlah pegawai di sekitaran lobi Gedung A sebelum menuju ruang Smart Agriculture System (SAS).

Di dalam ruang SAS, Presiden Prabowo menyapa lebih dari 4.000 peserta yang terhubung secara virtual, termasuk petani Brigade Pangan, penyuluh serta jajaran Kementan dan pemerintah daerah yang tengah turun ke lapangan.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat swasembada pangan, dimulai dari beras.

“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras. Kita semakin dekat dengan target swasembada beras, dan dari sana kita akan melangkah ke swasembada pangan secara keseluruhan,” katanya.

Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap petani, Presiden mengumumkan keputusan strategis terkait harga gabah.

“Petani kita adalah produsen pangan. Hidup mereka harus lebih baik. Kesejahteraan mereka harus meningkat. Pemerintah telah menetapkan harga pembelian gabah kering musim panen 2025 sebesar Rp6.500 per kilogram,” kata Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga memberikan apresiasi pada Mentan Amran atas kinerjanya mengendalikan sektor pertanian nasional.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Mentan Amran atas pengendalian situasi pertanian yang sangat baik. Tinggal bagaimana semua unsur bekerja sama untuk memperkuat upaya ini,” ujar Prabowo.

Mentan Amran merespons dengan optimisme. Dia menegaskan bahwa berbagai kendala yang sebelumnya menghambat produktivitas petani kini mulai teratasi berkat kebijakan Presiden Prabowo yang responsif terhadap kebutuhan di lapangan.

“Terima kasih kepada Bapak Presiden. Semua yang dibutuhkan petani kini sudah dipenuhi, mulai dari pupuk, penyuluh pertanian, hingga fasilitas irigasi,” katanya.

Setelah pertemuan di SAS, Presiden Prabowo berjalan kaki mengunjungi Badan Gizi Nasional (BGN) yang masih berada di lingkungan Kementan. Suasana semakin ramai dengan banyaknya pegawai yang ingin melihat langsung kehadiran Presiden.

Yovan, salah satu pegawai Kementan, mengaku tak ingin melewatkan momen bersejarah tersebut.

“Kaget banget ada Presiden Prabowo datang ke sini. Tadi kami jalan mau makan siang di kantin, dengar dari Satpam ada Presiden Prabowo. Jadi kami tunggu di lobi, ingin lihat beliau langsung,” ujar Yovan.

Begitu pun Lastri, pegawai yang sudah bekerja di Kementan selama lebih dari 30 tahun. Ia dan teman-temannya tampak antusias mengambil foto dan video Presiden Prabowo.

“Sejak saya bekerja di sini, ini pertama kalinya Presiden RI datang langsung. Ini menjadi kebanggaan dan motivasi bagi kami. Dengan kedatangan beliau, kami semakin bersemangat untuk mencapai swasembada pangan,” ungkapnya.

Kunjungan mendadak tersebut tak hanya menjadi catatan sejarah, juga menegaskan keseriusan Presiden Prabowo dalam memastikan ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan penuh dari Presiden, harapan swasembada pangan kian mendekati kenyataan.

Jakarta [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.

After that, the meeting continued via hybrid to evaluate agricultural land optimization, pumping, and additional agricultural area.

The meeting participants agreed to increase cooperation between various parties to ensure efficient and strategic land use.